Konflik Warga Mandailing Natal Dengan Buaya

Senin, 06 Maret 2023

Hendri korban serangan buaya mendapat pengobatan

Desa Gonting, 6 Maret 2023. Pada Senin (27/2) sekitar jam 14.00 wib, Hendri (40 tahun), warga  Desa Gonting, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal, menemani istrinya mencuci pakaian di atas tangkahan kayu di tepi sungai Batang Bangko yg berjarak 100 meter di belakang rumahnya. Di saat mencuci itulah, istrinya melihat seekor Buaya Muara (crocodylus porosus) berukuran panjang sekitar 3 meter dan spontan menjerit. Mendengar jeritan tersebut dan untuk melindungi istrinya, Hendri melawan buaya yang menyerang istrinya. Akibat serangan buaya tersebut tangan kanan dan kiri Hendri terluka.

Mendengar jeritan istri Hendri, warga sekitar kemudian datang membantu sampai akhirnya buaya pergi menghilang di aliran sungai. Warga pun kemudian melarikan Hendri ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan. Peristiwa ini kemudian dilaporkan warga kepada kepala desa dan diteruskan ke Camat Ranto Baek. Hari yang sama jam 16.30 wib, Camat melapor ke Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Kepala Resort Taman Buru Pulau Pini pada Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok.

Petugas mengunjungi korban dan warga

Setelah mendapat arahan dan petunjuk dari Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok, pada Jumat (3/3), Kepala Resort Taman Buru Pulau Pini didampingi Ahdat Amin dan Aldino anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP), menuju lokasi dan menemui korban di kediamannya. Dengan tangan yang masih dibalut perban, Hendri menceritakan kronologis peristiwa penyerangan buaya. Petugas kemudian menyampaikan turut prihatin dengan peristiwa tersebut sembari memberikan sosialisasi kepada warga sekitar, agar dalam melakukan aktifitas sehari-hari di sekitar sungai perlu menjaga kewaspadaan. Segala aktifitas sebaiknya dilakukan secara berkelompok.

Darmiah, korban serangan buaya pada tanggal 19 Juli 2021

Peristiwa konflik warga Desa Gonting, Kecamatan Ranto Baek dengan buaya bukanlah yang pertama, sebelumnya pada tanggal 19 Juli 2021 yang lalu, peristiwa yang sama juga terjadi dengan korban Darmiah (45), terluka pada betis dan paha kanan akibat serangan buaya. Menurut keterangan warga, munculnya buaya di sungai Batang Bangko mulai dirasakan 3 tahun belakangan ini. Diperkirakan kepadatan habitat mengakibatkan buaya-buaya dewasa mencari habitat baru. Dalam koordinasi dengan Camat Ranto Baek dan Kepala Desa Gonting, sudah pernah juga dihimbau agar masyarakat dan pemerintahan desa maupun kecamatan memfasilitasi pengadaan MCK (mandi, cuci dan kakus). Sehingga warga tidak lagi melakukan aktifitas di sungai. Ini tentunya menjadi solusi untuk mengatasi terjadinya konflik dengan warga. Sampai berita ini diterbitkan, petugas beserta dengan MMP terus memantau perkembangan di lapangan.

Sumber : Muslim Surbakti (Kepala Resort TB Pulau Pini) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini