Resort Kampung Kerora Cegah Climate Change Dengan Mangrove Bersama Masyarakat

Jumat, 30 Juli 2021

Masyarakat Dusun Kerora bersama dengan petugas Resort Kampung Kerora menyusun jarak tanam antar mangrove

Labuan Bajo, 30 Juli 2021. Resort Kampung Kerora Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional (TN) Komodo melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat Dusun Kerora. Banu Widyanarko, Kepala Resort Kampung Kerora dan Suwendi Bubang, Petugas Resort Kampung Kerora menginisiasi aksi tersebut sebagai bentuk komitmen petugas untuk melestarikan ekosistem di Taman Nasional Komodo dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

Dusun Kerora merupakan salah satu dusun di Desa Pasir Panjang Pulau Rinca dengan jumlah penduduk + 290 jiwa (60 kepala keluarga) yang mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan. Dusun ini dikelilingi oleh ekosistem mangrove primer yang lebat dan rapat yang juga merupakan habitat bagi kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea).

Petugas Resort Kampung Kerora memastikan kedalaman anakan mangrove yang ditanam di pesisir pantai

Petugas Resort Kampung Kerora dan masyarakat setempat meyakini adanya perubahan titik pasang surut air laut di pesisir pantai Kerora dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa dampak perubahan iklim (climate change) nyata adanya. Untuk mencegah terjadinya abrasi lebih lanjut, Banu mengajak masyakat untuk bersama-sama mengumpulkan anakan mangrove dari alam. Anakan ini akan ditanam kembali di pesisir pantai Kerora yang terkena abrasi. Setelah melaksanakan pengumpulan anakan, Banu melakukan anjangsana ke rumah warga untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga dan merawat mangrove yang tumbuh di pesisir Dusun Kerora bersama-sama.

Sebanyak + 1800 anakan mangrove telah ditanam di sepanjang garis pantai Resort Kampung Kerora pada Bulan Juli 2021. Jenis mangrove yang ditanam pun terdiri dari famili: Rhizopora, Avicennia dan Bruguiera. Diantara ketiga famili tersebut, Rhizopora menjadi mangrove yang paling banyak ditanam karena memiliki kesesuaian tumbuh lebih baik dibandingkan kedua famili lainnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penulis: Banu Widyanarko, S.Si. | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini