Sabtu, 24 Juli 2021
Labuan Bajo, 23 Juli 2021. Balai Taman Nasional Komodo mendukung Indonesian Waste Platform (IWP) dalam usahanya melakukan pengelolaan sampah di kawasan Taman Nasional Komodo. Terbukti Indonesian Waste Platform telah mengumpulkan sampah padat mencapai 2004 kg dari wilayah sekitar Desa Komodo sejak tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan 3 Juni 2021.
Indonesian Waste Platform turut memberikan dukungan pengelolaan sampah lain berupa penempatan tong sampah kecil tiga warna dan tong sampah besar di wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II yaitu Pink Beach, Desa Komodo, Resort Loh Liang serta SPTN Wilayah III di Pulau Papagarang, Pulau Mesah, dan Labuan Bajo. Indonesian Waste Platform juga berpartisipasi aktif memberikan tong sampah kecil tiga warna (30 unit), tong sampah besar (10 unit), papan informasi (40 unit), plastik sampah besar (100 buah), karung sampah (120 buah), water refiling station (2 unit), sarung tangan (120 pasang), spare part gerobak (1 unit), pompa ban (1 unit), in focus dan screen (1 unit), dan rumah sampah (1 unit) kepada komunitas di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Komodo. Sebagai aksi pamungkasnya, Indonesia Waste Platform juga akan melaksanakan peluncuran buku panduan pengelolaan sampah kepulauan sekaligus melakukan penutupan projek kegiatan di Desa Komodo pada bulan Agustus 2021.
Balai Taman Nasional Komodo sangat mengapresiasi segala bentuk keterlibatan aktif dan inisiasi Indonesian Waste Platform dalam menanggulangi isu pengelolaan sampah di Taman Nasional Komodo. Kedepannya kelompok masyarakat lain dapat turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengelolaan dan edukasi sampah bersama masyarakat secara berkelanjutan
Sebagai informasi, Indonesian Waste Platform merupakan sebuah organisasi nirlaba Indonesia yang berada di Labuan Bajo aktif bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat, khususnya pengelolaan sampah dan memiliki program Circular Economy yang resmi diluncurkan pada tanggal 7 Oktober 2020 dan dilaksanakan sejak Bulan September 2020 sampai dengan bulan Agustus 2021. Indonesian Waste Platform didukung penuh oleh EPR Le Minerale (PT Tirta Fresindo Jaya) dan ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastic Indonesia) sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam rantai recycle sampah. Program Circular Economy inisiasi IWP merupakan sebuah bentuk komitmen dalam mendukung terwujudnya Rencana Aksi Nasional untuk menaikan tingkat daur ulang sampah hingga 30% dan mengurangi volume sampah yang berakhir di laut hingga 70% pada tahun 2025.
Program Circular Economy ini bertujuan untuk meningkatkan persentase recycle sampah di Desa Komodo dan Resort Loh Liang sebesar 70% dan berupaya mengurangi volume sampah padat berakhir ke laut dari area permukiman dan aktivitas wisatawan hingga 90%. Untuk mencapai output dan outcome yang diharapkan, Indonesian Waste Platform telah melakukan potential actor assessment untuk kepengurusan organisasi, pembentukan organisasi pengelola sampah, melakukan kerja bakti kegiatan kemasyarakatan dan pengelolaan sampah, dan menyusun kurikulum pengelolaan sampah di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) SATAP Komodo.
Selama proses pengumpulan sampah, Indonesian Waste Platform berhasil mengumpulkan beberapa jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti PET (10.75%), kardus grade A (2.14%), kardus grade B (23.64%), plastik campur (48.73%), kaleng besi (2.44%), kaleng minuman soda (0.78%), tutupan botol plastik (0.38%), botol bir kecil (5.95%), botol bir besar (3.89%), botol saos (1.22%) dan kemasan minuman plastik lainnya (0.08%).
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penulis: Geraldi Al Azzami (Mahasiswa Magang - Universitas Brawijaya) | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0