Jumat, 05 Maret 2021
Jakarta, 5 Maret 2021. Tim Direktorat Kawasan Konservasi yang dipimpin Kepala Subdit Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut, MP mengadakan kunjungan ke beberapa kelompok tani yang tergabung dalam kemitraan konservasi di Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba yang merupakan salah satu wilayah kerja Seksi Konservasi Wil. I Curup Balai KSDA Bengkulu. Kedatangan tim dari Direktorat KK untuk bimbingan teknis pemulihan ekosistem serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kemitraan konservasi khususnya pemulihan ekosistem. Sebelum kunjungan ke lokasi kemitraan konservasi, dilaksanakan bimbingan teknis pemulihan ekosistem di kantor Balai KSDA Bengkulu melalui tatap muka dan virtual dengan rekan-rekan di seksi wilayah. Bimbingan teknis dibuka langsung oleh Kepala Balai KSDA Bengkulu.
Dalam arahannya, Kepala Balai KSDA Bengkulu menyampaikan bahwa saat ini terdapat 9 kelompok tani yang tergabung dalam kemitraan konservasi dalam rangka pemulihan ekosistem di TWA Bukit Kaba yang berada di dua Kabupaten yaitu 4 kelompok berada di Kabupaten Kepahiang (Desa Sukasari dan Desa Bandung Jaya) dan 5 kelompok berada di Kabupaten Rejang lebong (Desa IV Suku Menanti). Kemitraan koservasi dalam rangka pemulihan ekosistem di TWA Bukit Kaba dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) dan sudah ditindaklanjuti dengan penyusun Rencana Pelaksanan Program (RPP) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) pada tahun 2019.
Kunjungan tim Direktorat KK disambut hangat oleh kelompok tani, mereka menaruh harapan adanya bimbingan dan arahan dari pusat untuk memaksimalkan kegiatan pemulihan ekosistem di areal kerja tanaman kopi yang mereka garap. Hal ini didasari atas, belum maksimalnya pertumbuhan jenis tanaman hutan yang ditanam. Berbekal dari bibit yang diperoleh dari BPDAS dan BPTH bibit-bibit yang ditanam ternyata tidak semua dapat tumbuh dengan baik. Terdapat jenis-jenis tanaman yang tidak cocok pada lokasi Garapan kelompok tani. Disamping itu adanya keinginan kelompok tani untuk menanam dengan jenis tanaman hutan lainnya terutama dengan jenis MPTS untuk mengganti tanaman yang tidak cocok pada areal tersebut.
Dalam arahannya, Kepala Subdit PEKK menyampaikan, agar selalu memonitor bibit-bibit yang ditanam, jika tidak dapat tumbuh dengan baik atau mati harus dicatat dan dievaluasi dan penyulamannya diganti dengan bibit lain yang cocok dan mudah beradaptasi. Disamping itu Kabusidt PEKK juga menyampaikan kelompok tani tetap harus konsisten denga isi PKS yang telah disepakati dimana komitmen tidak akan memperluas areal Garapan dan membantu petugas dalam perlindungan hutan. Sementara itu dalam upaya pemberdayaan masyarakat, Balai KSDA Bengkulu diharapkan lebih intensif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya seperti dinas pertanian, dinas peternakan, dinas UMKM, litbang dsb bagaimana bisa memaksimalkan produktifitas pertanian kelompok masyarakat sekitar TWA Bukit Kaba
Pihak Balai KSDA Bengkulu menyampaikan dengan adanya kemitraan konservasi, masyarakat yang tadinya main “kucing-kucingan” dengan petugas sekarang sudah mau bekerja sama dengan petugas lapangan ikut membantu dalam perlindungan hutan di TWA Bukit Kaba. Bahkan baru-baru ini masyarakat turut mengusir perambah yang masuk ke TWA Bukit Kaba. Terlepas dari belum maksimalnya pelaksanaan kemitraan konservasi di TWA Bukit Kaba yang baru berjalan 2 tahun, Balai BKSDA Bengkulu tetap berkomitmen untuk berinovasi dan mencarikan solusi terbaik dalam upaya mensejahterakan masyarakat sekitar dan melestarikan hutan TWA Bukit Kaba.
Sumber : Resi Diniyanti - PEH Muda Direktorat Kawasan Konservasi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0