Dishut Kalsel Bersama Mitra Evakuasi Beberapa Reptil

Minggu, 31 Januari 2021

Banjarmasin, 30 Januari 2021. Banjir yang melanda wilayah Kalimantan Selatan berlangsung lebih dari 1 minggu dan merendam sebagian wilayah Kabupaten/Kota merupakan fenomena alam yang mengakibatkan naiknya permukaan air dan menimbulkan permasalahan lain bagi warga terutama daerah pinggiran sungai, rawa dan gambut. Munculnya hewan reptil di pemukiman warga menjadi salah satu perhatian Tim KSDAE Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel). Barisan Pemadam Kebakaran berbasis swadaya masyarakat (BPK) Emirat kota banjarmasin yang merupakan mitra Dinas Kehutanan juga bersinergi dalam penyelamatan satwa liar dan membantu mengevakuasi beberapa jenis reptil di wilayah pemukiman kota Banjarmasin yang kemudian diserahkan ke Dishut Kalsel.

TIM KSDAE Dishut Kalsel kemudian melaksanakan pelepasliaran dengan jenis 5 (lima) ekor ular yang terdiri dari 4 ekor jenis ular sanca kembang (malayopython reticulatus) dan 1 ekor ular cobra (naja), dalam kesempatan itu juga dilepasliarkan 1 ekor biawak (varanus). Keseluruhan satwa liar tersebut sebelumnya dievakuasi di pemukiman penduduk yang terkena banjir di wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru. Keseluruhan satwa liar tersebut dilepasliarkan di wilayah Taman Hutan Raya Sultan Adam yang jauh dari pemukiman penduduk serta sesuai dengan habitat aslinya (28/1/21)

Sesuai dengan arahakan kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel lbu Fathimatuzzahra, S.Hut., MP bahwa "Kita harus bergerak cepat dalam penanganan konflik satwa dengan menusia, apalagi saat banjir yang terjadi saat ini akan banyak muncul satwa liar ke pemukiman warga terutama jenis reptil".

Pantja Satata, S.Hut. Kepala Bidang PKSDAE Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan juga menjelaskan bahwa pola-pola konservasi berbasis masyarakat di Kalsel terus dikembangkan, “kami terus berupaya melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, kita juga sedang mengembangkan pola konservasi yang dapat mencakup seluruh wilayah Kalimantan Selatan”. Sementara ditempat lain Supiani,S.Hut., MP selaku Kepala Seksi KSDAE menjelaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi di Kalimantan Selatan selama tahun 2020 meningkat signifikan, untuk bulan Januari 2021 saja kita sudah melaksanakan beebrapa kali evakuasi dan pelepasliaran berbagai jenis satwa liar, semuanya melibatkan masyarakat dalam proses evakuasimya, laporan warga tentang keberadaan satwa liar merupakan indikator kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai konservasi” tutupnya.

Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini