Minggu, 31 Januari 2021
Jakarta, 30 Januari 2021. Apakah La Nina memberikan efek negatif terhadap konservasi penyu di Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu? Pada bulan Januari 2021 ini, Syafei, salah satu petugas di Seksi Pengeloaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Pulau Harapan, menemukan fenomena yang jarang dijumpai yaitu satu sarang telur penyu sisik di Pulau Kayu Angin Bira terendam air laut. Selama 3 tahun terakhir tidak pernah terjadi hal seperti ini. Sebanyak 200 butir telur dipindahkan oleh petugas Balai TN Kepulauan Seribu ke Pelestarian Semi Alami Penyu di Pulau Harapan. Berdasarkan pengamatan petugas, masih terdapat harapan bahwa telur-telur tersebut dapat menetas. Saat ini, daratan Pulau Kayu Angin Bira bagian barat tergerus oleh hempasan ombak laut dikarenakan musim angin barat.
Dikutip dari Kompas.com pada 5 Januari 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar masyarakat bersiap terhadap adanya gangguan dari anomali fenomena La Nina di Indonesia pada periode musim tahun 2021. Kepala BMKG, Dwikorita, menyampaikan selain sisi manfaatnya, bahwa La Nina lebih dipandang sisi negatifnya saja yang berdampak pada bencana hidrometeorologi.
Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut samudra pasifik ekuator bagian tengah dan timur mendingin -0,5 sampai -1,5oC selama 3 bulan berturut-turut diikuti oleh penguatan angin pasat. Angin pasat merupakan jenis angin yang berhembus dari daerah sub tropis ke daerah tropis. Salah satu dampak angin pasat adalah terjadinya kerusakan pada alam.
Sebagai tambahan, mengutip dari laman ditjenppi.menlhk.go.id, variabilitas juga terjadi pada muka air laut akibat fenomena La-Nina dan gelombang badai (storm surges). Terjadinya peningkatan permukaan air laut akan berdampak pada masyarakat pesisir dan daerah dataran rendah di seluruh dunia dengan timbulnya fenomena banjir, erosi pantai dan perendaman, serta hilangnya pulau-pulau kecil. Tak terkecuali bagi pulau-pulau sangat kecil yang ada di sekitar Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Sumber : Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
Foto : Syafei ; Teks: Endang Tatang Hidayat (PEH)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0