Senin, 30 Juni 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Kuta Gugung, 30 Juni 2025 – Upaya memperkuat perlindungan terhadap satwa liar yang dilindungi, khususnya Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Tim Resort Taman Wisata Alam (TWA) Deleng Lancuk, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, yang terdiri dari Samuel Siahaan, SP dan Febernado Surbakti kembali melakukan kunjungan ke Desa Ujung Deleng, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo pada Kamis, 26 Juni 2025.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait suara auman harimau yang terdengar pada 30 Mei 2025 lalu di area perladangan warga. Auman tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran dan rasa takut di kalangan masyarakat. Namun dalam koordinasi terbaru, Kepala Desa Ujung Deleng, Bapak Apinton Pirdaus Perangin-angin, menyampaikan bahwa saat ini tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar pemukiman.
Meski situasi terpantau aman, tim tetap mengimbau warga untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat berkegiatan di ladang yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.
Koordinasi yang dilakukan tidak hanya berfokus pada penanganan konflik, tetapi juga memberikan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan satwa liar yang dilindungi. Desa Ujung Deleng merupakan desa penyangga kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, wilayah yang menjadi habitat penting bagi berbagai jenis satwa dilindungi seperti: Orangutan Sumatera, Harimau Sumatera, Trenggiling, Beruang Madu, Rangkong dan berbagai burung dilindungi lainnya, Rusa dan satwa liar lainnya. Satwa-satwa ini memiliki kemungkinan untuk melintas ke area perladangan atau pinggiran desa, sehingga diperlukan pemahaman kolektif masyarakat tentang cara hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
Dalam kesempatan tersebut, tim menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah desa dan masyarakat dalam menjaga kelestarian satwa liar. Sebagai bentuk dukungan, tim juga menyerahkan leaflet dan booklet tentang jenis-jenis burung yang dilindungi, serta buletin untuk menambah wawasan masyarakat terkait flora dan fauna yang perlu dijaga bersama.
Langkah kolaboratif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan dapat mendorong terciptanya lingkungan hidup yang lestari untuk masa depan.
Sumber: Samuel Siahaan, SP (PEH Muda/Kepala Resort) dan Febernando Surbakti (Staf Resort)- Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 4