Penanganan Interaksi Negatif Dengan Satwa Liar Membangun Kolaborasi

Senin, 30 Juni 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Sei Lepan, 30 Juni 2025. Dalam rangka penanganan interaksi negatif warga dengan satwa liar, khususnya Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Sabtu, (28/6) telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Penanganan Konflik Satwa Liar & Manusia di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Interaksi negatif yang terjadi  memicu kekhawatiran warga, sejak insiden pertama kali pada Kamis (12/6).  Sebanyak lima ekor ternak menjadi korban, hal ini mendorong keinginan untuk berkolaborasi antara Balai Besar KSDA Sumatera Utara dengan aparat, dan masyarakat.

Sebelumnya Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, telah melakukan upaya-upaya mitigasi seperti : membunyikan petasan dan patroli pengusiran, pemasangan kamera trap serta edukasi tentang pentingnya kandang ternak. Ternak warga yang tidak dikandangkan, menjadi salah satu pemancing satwa si raja hutan mencari pakan dan mangsanya ke pemukiman masyarakat.

Temuan penting yang didapatkan dari hasil pengumpulan data, keterangan dan investigasi di lapangan, bahwa jejak Harimau Sumatera sudah menjauh sekitar 1,4 km dari permukiman, kemudian interaksi negatif disebabkan ketersediaan pakan ada di luar hutan, serta penangkapan Harimau Sumatera bukan solusi utama sebaliknya pembatasan akses pakan (ternak) jauh lebih efektif.

Dari hasil sosialisasi dan diskusi bersama dengan aparat terkait serta masyarakat Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, disepakati beberapa hal, yaitu: membentuk Masyarakat Peduli Konflik (MPK) dalam upaya penanganan melibatkan peran aktif dari perusahaan (PT) dan kebun sawit yang ada di sekitar lokasi, serta menjadikan Dusun Pancasila sebagai  "Desa Mandiri Konflik".

Untuk mewujudkan kesepakatan tersebut tentunya butuh waktu dan proses. Tetapi setidaknya, adanya keinginan dan komitmen bersama menjadi modal dasar yang kuat untuk mewujudkannya. Kedepan perlu ditempuh langkah-langkah konkrit yang kolaboratif dalam mewujudkan harmonisasi masyarakat dengan alam.

Sumber : Tim Seksi Konservasi Wilayah II Stabat – Balai Besar KSDA Sumatera Utara

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini