Senin, 30 Juni 2025 BKSDA Kalsel
Pulau Kembang, 26 Juni 2025 – Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Kembang yang berada di bawah pengelolaan Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II BKSDA Kalimantan Selatan, kembali menjadi tempat inspiratif bagi kolaborasi ilmu pengetahuan dan konservasi. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan field trip dan studi potensi konservasi keanekaragaman hayati.
Rombongan dipimpin oleh Dr. Ir. Muhammad Napparin, M.M. dari ULM, bersama Prof. Pamela Y. Scheffler, Ph.D., dan Dr. Timothy E. Scheffler dari Hawaii University serta dari Bappeda Kalsel dan Geopark Meratus. Mereka disambut oleh petugas TWA Pulau Kembang yang sekaligus memberikan paparan mengenai kondisi kawasan, mulai dari sejarah, perilaku satwa liar (terutama monyet ekor panjang), interaksi satwa dengan pengunjung, kondisi ekosistem, hingga keterlibatan masyarakat dan budaya lokal dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Prof. Pamela menyampaikan keprihatinan terkait penurunan populasi monyet ekor panjang yang mulai bergeser ke wilayah berpenduduk, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan manusia. Meski demikian, beliau mencatat bahwa masih banyak ditemukan bayi dan anak monyet di kawasan ini, yang menunjukkan bahwa angka kelahiran masih cukup tinggi di TWA Pulau Kembang.
Sementara itu, Dr. Napparin menyatakan bahwa kawasan ini memiliki banyak potensi riset yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa ULM. Beliau berencana mengagendakan penelitian lanjutan di TWA Pulau Kembang sebagai bagian dari kegiatan akademik kampus.
Kunjungan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Seluruh rombongan mengapresiasi penyambutan serta informasi yang diberikan, dan berharap dapat terus menjalin kerja sama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan konservasi keanekaragaman hayati di Kalimantan Selatan. (Ryn)
Sumber: Junaedy Slamet Wibowo, S.Hut. M.Si - Kepala SKW 2 BKSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0