Senin, 02 Juni 2025 BBKSDA Jawa Timur
Kediri, 22 Mei 2025. Dengan slogan “Sehari Mengajar, Selamanya Cinta Lingkungan”, Rimbawan Mengajar memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati (kehati) dan habitatnya kepada 600 siswa dan siswi MAN I Kediri. Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei dan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional atau International Day for Biodiversity, pada tanggal 22 Mei 2025.
Rimbawan Mengajar dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 21-22 Mei 2025. Pada hari pertama, tim Rimbawan Mengajar SKW I Kediri memberikan pendidikan lingkungan kepada 300 siswa kelas X, sedangkan hari kedua pembelajaran dilakukan untuk 300 siswa kelas XI.
Pembukaan acara dilaksanakan oleh perwaikilan Kepala Sekolah MAN I Kediri dengan didampingi oleh beberapa guru. Materi yang disampaikan dalam pendidikan lingkungan untuk siswa ini disesuaikan dengan tema dari Hari Kehati tersebut, yaitu “Harmony with nature and sustainable development” atau “Harmoni dengan alam dan pembangunan berkelanjutan”.
Tema tersebut menunjukkan bahwa kedua aspek tersebut, alam dan pembangunan, harus sejalan dan saling mendukung. Pengenalan tentang profil Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan tupoksinya disampaikan sebelum materi utama pembelajaran.
Profil tersebut disampaikan langsung oleh Kepala SKW I Kediri, Dr. Ruky Umaya, S.Hut., M.Si. Tujuan dari pengenalan tersebut adalah untuk mengenalkan kembali tentang BBKSDA Jatim yang masih dianggap satu rumpun dengan Perhutani, Dinas Kehutanan, maupun Dinas Lingkungan Hidup oleh sebagian masyarakat.
Materi-materi inti yang disampaikan adalah tentang hutan, ekosistem hutan, dan keanekaragaman hayati. Setiap pemberian materi selalu diberikan tentang fungsi dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Siswa-siswi diberikan simulasi agar lebih mendalami materi yang diberikan.
Contoh simulasi yang diberikan adalah simulasi tentang manfaat yang diberikan oleh hutan jika kondisinya masih bagus dan kerugian yang didapatkan bagi pembangunan dan kehidupan sekitarnya jika hutan tersebut rusak, seperti terjadinya bencana banjir. Sebelum sesi diskusi dan tanya jawab, para siswa diajak untuk menonton film animasi tentang rusaknya hutan akibat perburuan burung yang berjudul “Sabda Alam”.
Siswa diminta memberikan pendapat dan kesan dan pesan tentang film tersebut setelah selesai ditonton. Siswa kelan X dan XII dapat menjelaskan dengan baik dan memberikan pernyataan agar satwa liar tidak diburu dan ditangkap, tetapi dibiarkan dan dijaga keberadaannya di habitat alaminya.
Sesi diskusi dan tanya jawab sangat menyenangkan. Para siswa memberikan tanggapan dan pertanyaan yang baik, diantaranya adalah bagaimana peran pemerintah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan habitatnya. Para siswa yang aktif dalam memberikan tanggapan, memberikan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan diberikan hadiah berupa souvenir menarik dari BBKSDA Jawa Timur.
Sumber: Akhmad David Kurnia Putra Polhut Ahli Pertama SKW I Kediri - Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5