Rabu, 21 Mei 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital di peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke 117
Medan, 21 Mei 2025. Hari Kebangkitan Nasional Ke 117 Tahun 2025 kembali diperingati jajaran UPT Kementerian Kehutanan lingkup Provinsi Sumatera Utara bersama dengan jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam sebuah upacara di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (20/5).
Peringatan yang mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” diperingati secara sederhana tanpa mengurangi maknanya dan berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Wampu Sei Ular, Sigit Budi Nugroho, S.Si., M.Sc., yang membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid.
Menteri Komunikasi dan Digital mengingatkan bahwa 117 tahun yang lalu ditengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran yang menyalakan api perubahan bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri. Namun kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang harus hidup.
Menteri yang akrab dipanggil dengan nama Meutya Hafid, lebih lanjut menyampaikan bahwa Indonesia sedang menapaki jalur pembangunan yang tidak semata berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat.
Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita mengukuhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai Kompas utama Kebangkitan Nasional.
“Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” ujar Meutya Hafid diakhir sambutannya yang dibacakan Pembina Upacara.
Sumber : HM. Parlindungan Sinaga, S.Kom. (Pranata Komputer Ahli Pertama) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5