Senin, 24 Maret 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Medan, 24 Maret 2025. “Apa peran air bagi anda?” Air merupakan hak asasi yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Air memiliki peran penting menjadi sumber kehidupan, menjaga kelangsungan hidup, dan mendukung ekosistem. Ketersediaan dan pengelolaan air yang berkelanjutan merupakan salah satu dari tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6 (SDGs 6: Clean water and sanitation), yaitu "air dan sanitasi untuk semua" pada tahun 2030.
Sayangnya, aktivitas manusia sering mengabaikan keharusan menjaga kebersihan di manapun berada. Tidak terkecuali kebersihan saluran air dan sungai, karena manusia belum memaknai peran penting air sehingga menyebabkan air di beberapa tempat menjadi tercemar. Penyebab utama tercemarnya air di antaranya adalah pembuangan sampah di saluran air, limbah industri, limbah rumah tangga, kegiatan pertambangan dan penyebab lainnya termasuk perubahan alamiah, penggunaan bahan kimia pada pertanian.
Kualitas air yang buruk dapat berdampak langsung pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar, seperti meningkatnya risiko penyakit diare, kolera, dan berbagai infeksi lainnya. Dibutuhkan kesadaran, perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sebagai akibat terjadinya berbagai masalah lingkungan hidup khususnya pencemaran air. Ini merupakan salah satu hal yang penting dalam siklus hidup manusia, dimana air yang bersih dan sehat membawa manfaat tidak hanya pada manusia saja tetapi juga bermanfaat bagi kehidupan di bumi.
World Water Day atau Hari Air Sedunia dan sering pula disebut sebagai World Day for Water diperingati setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini pertama kali dicetuskan saat Konferensi Bumi atau United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Melalui konferensi ini, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama Hari Air Sedunia yang diresmikan melalui Resolusi Nomor 147/1993, dengan maksud untuk mengenalkan konservasi air secara lebih luas melalui kegiatan nyata. Kampanye ini juga melibatkan masyarakat di berbagai negara untuk lebih peduli terhadap masalah air.
Memaknai Hari Air Sedunia menjadi pengingat dan penyadaran bagi semua pihak guna melakukan refleksi, “sudahkah kita berlaku adil akan kelestarian air?”. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memaknai kelestarian air, salah satunya melakukan kegiatan konservasi. Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) yang dibentuk oleh Nurhabli Ridwan, yang juga kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, pada tahun 2019 telah melakukan aksi bersih saluran air di Taman Wisata Alam/Cagar Alam (TWA/CA) Sibolangit. Program ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem lingkungan salah satunya kawasan hutan yang menjadi penyimpan cadangan air.
Nurhabli Ridwan menginisiasi kegiatan aksi bersih dan penanaman sekitar kawasan CA/TWA Sibolangit yang melibatkan kalangan pelajar
Program ini melibatkan kalangan muda serta pihak terkait lainnya, seperti pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, kader konservasi alam dan kelompok pecinta alam. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga lingkungan khususnya kawasan hutan yang menjadi penyimpan cadangan air. Masih di tahun yang sama, GRAS juga melakukan program penanaman pohon di pinggiran sungai dan edukasi program sampah bersama masyarakat serta generasi muda di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu upaya konservasi air sungai.
Pada tahun 2020, GRAS membuat eco enzym untuk dijadikan pupuk organik pada tanaman, dan di tahun 2024 ikut serta dalam program konservasi sungai Deli dengan kegiatan menanam pohon di pinggiran sungai guna menjaga kelestarian bantaran sungai dan membantu mencegah erosi tanah yang sering terjadi akibat aliran air yang kuat/deras. Selain itu, banyak lagi aktivitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan konservasi air yang telah dilakukan.
Akhirnya, dengan upaya/langkah kecil kita bisa terlibat langsung menjaga kualitas air yang setiap hari dikonsumsi. Aksi nyata menyelamatkan dan melestarikan air dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : pilah sampah, menggunakan air secukupnya, menanam pohon, menggunakan produk yang ramah lingkungan, membuat eco enzym yang digunakan pada tanaman atau dituangkan ke sungai. Langkah-langkah kecil ini akan memberi dampak yang luarbiasa jika dilakukan secara masal yang melibatkan banyak pihak dan secara kontinyu. Jadi tunggu apalagi …? Mari bergerak bersama, demi kehidupan dan masa depan air yang lebih bersih dan sehat. Selamat Hari Air Sedunia…
Sumber: Nurhabli Ridwan (Kader Konservasi Alam /KPA GRAS) - Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5