Hari Hutan Internasional, Langkah Nyata Cegah Bencana Tanam Pohon Pada Lereng Hutan

Jumat, 21 Maret 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Medan, 21 Maret 2025. Salah satu upaya untuk meningkatkan kekhawatiran terhadap iklim adalah dengan menanam pohon. Melalui kegiatan penanaman pohon yang melibatkan usia muda dan masyarakat setempat, diyakini dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga dan benar-benar memperhatikan alam, khususnya di daerah lereng hutan yang terjal sebagai upaya penting untuk mengurangi risiko bencana banjir dan longsor. 

Bencana longsor dapat dibatasi dengan memfokuskan penggunaan darat dan kondisi tanah pada lereng curam. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membatasinya adalah dengan menjaga perlindungan tanah. Upaya pengawetan tanah dapat pula dilakukan dengan menggunakan teknik mekanis seperti terasering dan secara vegetatif seperti penanaman ganda (multiple cropping). Ada beberapa  jenis tanaman yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya erosi tanah dan tanah longsor, diantaranya : pohon Kemiri (Aleurites moluccana), pohon Mindi (Melia azedarach), pohon Durian (Durio zibethinus), tanaman Kaliandra (Calliandra callothyrsus), rumput vertiver, dan pohon Pisang (Mussa sp.).

Setiap orang setuju bahwa keberadaan pohon sangat penting bagi keberadaan semua orang di bumi ini. Sayangnya, kesadaran itu tidak diikuti menggunakan langkah konkret buat menjaga lereng-lereng hutan. Melalui program menanam pohon lereng hutan, semua masyarakat diingatkan kembali kesadaran akan pentingnya pohon. Strategi ini juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat bahwa menjaga pohon di masa sekarang ini sudah bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Dengan ikut serta dalam menanam pohon, kita juga akan membantu menjaga manfaat pohon pada hutan diantaranya : manfaat klimatologis, ekologis dan hidrolis.

International Day of Forests atau Hari Hutan Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret di setiap tahunnya. Peringatan ini juga ditetapkan oleh PBB dalam resolusi PBB 67/200 pada tanggal 21 Desember 2012. Dengan maksud meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan hutan dan pepohonan di muka bumi bagi kehidupan manusia juga sebagai inisiatif global untuk menyoroti pentingnya ekosistem ini dalam upaya melawan perubahan iklim dan memperingatkan bahaya degradasinya.

Momen peringatan Hari Hutan Internasional ini kemudian menjadi pengingat dan  penyadaran bagi semua pihak guna melakukan refleksi, sekaligus membangun solusi inovasi untuk mengambil langkah nyata. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam merayakan Hari Hutan Internasional, Pada Mei 2018 organisasi Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) dibentuk oleh Nurhabli Ridwan yang juga kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah menginisiasi Program Konservasi Lingkungan, salah satu programnya penanaman pohon di lereng terjal daerah rawan bencana yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem lingkungan salah satunya kawasan hutan. 

Program ini melibatkan kalangan muda serta pihak terkait lainnya, seperti pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga lingkungan khususnya kawasan hutan. Pada Hari Hutan Internasional tahun 2021 GRAS juga pernah memberikan bibit vertiver hasil budidaya swadaya anggota GRAS kepada staf Balai Besar KSDA Sumatera Utara untuk ditanam pada kawasan hutan yang sedang mengalami bencana longsor. Selain itu pada tahun 2024 GRAS juga memberi edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, pelajar tentang arti penting hutan hingga perlunya upaya pelestarian hutan, dan banyak lagi aktivitas lainnya yang berkaitan dengan hutan.


Tujuan dalam program penanaman pohon lereng hutan ini bukanlah materi. Jika ditanya apa yang bisa kita dapatkan dari program tersebut, jelas keuntungannya jauh lebih menonjol dari sekedar materi. karena apa yang dihasilkan dari menanam pohon akan berdampak luas, dalam jangka yang sangat panjang, ke tempat yang menyangkut kesejahteraan makhluk hidup di dunia. Terbukti dari pohon yang pernah ditanam tim GRAS pada daerah longsor di hutan Sibolangit, pohon tersebut tumbuh hijau di hutan memperbaiki lahan yang pernah mengalami bencana longsor.

Impian masa depan untuk Indonesia khususnya Sumatera Utara, dengan upaya langkah kecil yang dilakukan secara masal pada program tanam pohon kita bisa melihat keindahan lereng hutan, kestabilan iklim terjaga di tahun-tahun mendatang dan juga terhindar dari bencana. Anak cucu kita juga akan melihat bahwa negara tempat mereka tinggal begitu indah dan kaya keanekaragaman hayati. 


Siapa saja dapat ikut serta dalam menjaga kemiringan hutan dengan menggunakan strategi sederhana, salah satunya adalah aksi nyata menyelamatkan, melindungi dan melestarikan hutan dengan menanam pohon pada lereng yang terjal daerah rawan bencana demi kehidupan dan masa depan bumi yang lebih asri dan terhindar dari bencana. Selamat Hari Hutan Internasional…

Sumber : Nurhabli Ridwan (Kader Konservasi Alam/KPA GRAS) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini