Identifikasi Jenis Sampah di Pesisir Kampung Rinca

Jumat, 20 Oktober 2023 BTN Komodo

Labuan Bajo, 19 Agustus 2023. Balai Taman Nasional Komodo menerima mahasiswa magang dari berbagai latar belakang pada perguruan tinggi dan luar negeri pada tahun 2023. Kali ini, mahasiswa Kehutanan Universitas Mataram, Abdul Hamid, berhasil lulus seleksi program magang  (JPR) Balai Taman Nasional Komodo mulai tanggal 22 Juni – 18 Agustus 2023 dengan mengusung Small Scale Research (SSR) berjudul “Identifikasi Jenis dan Titik Timbunan Sampah di Pesisir Kampung Rinca”.

Abdul Hamid tertarik untuk melakukan pendalaman isu sosial terkait dengan permasalahan sampah di dalam Zona Khusus Taman Nasional Komodo, utamanya di Resort Kampung Rinca – Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Balai Taman Nasional Komodo. Supervisor magang Balai Taman Nasional Komodo, Muhammad Ikbal Putera (PEH Ahli Muda), menempatkan Hamid di Resort Kampung Rinca untuk melakukan pengumpulan data SSR dengan didampingi oleh Fahri Ikhlas (Kepala Resort Kampung Rinca). Dalam prosesnya,  Hamid  berupaya  untuk  mengidentifikasi  jenis  sampah  dan  titik  lokasi timbulan sampah di wilayah pesisir pantai Kampung Rinca antara tanggal 01 – 10 Juli 2023 dengan membuat jalur transek sepanjang 100 m dan plot sampling seluas 20 x 20 m. Data pendukung juga diperoleh melalui wawancara responden kunci dan studi literatur mengenai pengelolaan sampah di dalam kawasan konservasi.

Abdul Hamid berhasil mengidentifikasi 8 jenis sampah dengan klasifikasi jenis, antara lain: organik, kain/tekstil, karet, plastik, logam, gelas/kaca, kertas, sterofoam, dan jaring bekas nelayan. Terdapat setidaknya 318.8 Kg sampah yang berhasil ditimbang dengan dominasi sampah berbahan dasar plastik (27.6%) dengan kepadatan 0.004 item/m2. Selain plastik, komposisi dominan lainnya adalah sampah organik (26.9%; kepadatan 0.043 item/m2), sterofoam dan jaring bekas nelayan (2.8%; kepadatan 0.0045 item/m2). Berdasarkan pengamatan langsung, sumber sampah yang ditemukan sebagian besar berasal dari aktivitas masyarakat, pariwisata alam, dan sampah kiriman (floatsam). 

Meskipun penanganan sampah sulit untuk dilakukan secara menyeluruh tanpa adanya aksi kolektif dari seluruh lapisan masyarakat, Abdul Hamid merekomendasikan agar kegiatan penyadartahuan secara rutin dilakukan oleh berbagai pihak, utamanya Balai Taman Nasional Komodo dan Pemerintah Desa Pasir Panjang, untuk dapat menyadartahukan pentingnya kelestarian lingkungan bagi masyarakat Desa Pasir Panjang di Pulau Rinca. Lebih lanjut, Hamid juga menyarankan agar dikembangkan sistem penanganan  dan  pengurangan  sampah  dengan  metode  yang  lebih  efektif  dengan menggunakan teknologi terbarukan. Balai Taman Nasional Komodo juga dapat melibatkan POKDARWIS Native Rinca untuk membantu sosialisasi reduce plastic policy bagi masyarakat Pasir Panjang dan wisatawan dengan menekankan pentingnya penggunaan tumbler saat berkunjung ke Taman Nasional Komodo.

Abdul Hamid merasa kegiatan belajar dan bekerja di Balai Taman Nasional Komodo merupakan pengalaman yang luar biasa dan tidak terlupakan. Penekanan pembinaan pada pengembangan kapasitas diri menjadi nilai  plus  yang  dimiliki  oleh  program magang JPR Balai Taman Nasional Komodo yang mungkin tidak ditemukan di lokasi pembelajaran yang lain.

Sumber: Balai Taman Nasional Komodo (SIARAN PERS No: PG.24/T.17/TU/HMS.3/8/2023)

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Hendrikus Rani Siga, S.Hut., M.Sc. (+6281353363519)

Penulis Berita: Mahasiswa Prodi Kehutanan Universitas Mataram - Abdul Hamid (+6282340244650)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini