Tim 7 Divisi Biawak Komodo Audiensi Dengan Dirjen KSDAE

Selasa, 11 Januari 2022

Labuan Bajo, 11 Januari 2021. Balai Taman Nasional Komodo sukses menyelenggarakan pelatihan intensif pemantuan populasi biawak komodo bagi para ranger di Balai Taman Nasional Komodo pada tahun 2021. Pelatihan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Yayasan Komodo Survival Program sebagai bentuk dedikasi para pemerhati biawak komodo dalam melestarikan keberadaan satwa purbakala tersebut melalui peningkatan kapasitas jagawana di tingkat tapak secara langsung.

‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ merupakan inovasi bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) yang digagas oleh Balai Taman Nasional Komodo. Urgensi inovasi ini didorong dengan mulai banyaknya ranger Balai Taman Nasional Komodo yang memasuki masa purna tugas serta laju tranfer informasi dan penguasaan teknis personil ranger yang baru tidak dapat seketika mengimbangi para ranger pendahulunya. Berdasarkan urgensi tersebut, Balai Taman Nasional Komodo bersama dengan mitra gigih berkomitmen untuk membentuk sumber daya manusia baru yang profesional dan handal dalam melaksanakan fungsi konservasi bagi biawak komodo.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan dan dikemas dengan sangat cermat serta informatif oleh penyelenggara kegiatan. Pelatihan tahap pertama diselenggarakan pada tanggal 12 – 18 Maret 2021 di Resort Loh Liang dengan melibatkan tujuh orang personil. Pelatihan kedua dilakukan pada tanggal 25 – 31 Maret 2021 di Resort Loh Buaya yang turut melibatkan tujuh orang personil berbeda. Selanjutnya penyelenggara menggabungkan seluruh personil pelatihan untuk mendapatkan penajaman teknis pengetahuan pada tanggal 13 – 19 Juni 2021 di Resort Loh Buaya.

Pelatihan ini didukung penuh dari Balai Taman Nasional Komodo bersama Yayasan Komodo Survival Program, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores. Estimasi kebutuhan anggaran yang digunakan untuk setiap tahapan pelatihan mencapai lebih kurang Rp80,000,000. Beberapa anggota masyarakat dalam kawasan turut dilibatkan dalam rangkaian pelatihan sebagai komponen tenaga cadangan ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ yang sewaktu-waktu dapat diberdayakan untuk kegiatan monitoring komodo di dalam kawasan. Seluruh ranger yang lulus pelatihan intensif dinobatkan sebagai anggota ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ yang diharapkan dapat menjadi ujung tombak konservasi biawak komodo, utamanya yang hidup di wilayah Taman Nasional Komodo.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo membawa serta beberapa anggota ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ untuk melakukan audiensi bertemu dengan Direktur Jenderal KSDAE di Manggala Wanabakti - DKI Jakarta pada tanggal 11 Januari 2021. Audiensi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempertahankan motivasi para anggota ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ melalui peranan pimpinan lintas eselon sebagai bentuk perwujudan 10 Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi di Indonesia, hasil gagasan Direktur Jenderal KSDAE pada tahun 2017.

Ketiga anggota ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ yang diberangkatkan ke Jakarta antara lain: (1) Haruna, (2) Indra Cahyadi Purnama Alam, dan (3) Feby Asnawati Ataupah. Ketiga anggota didampingi oleh Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo (Yunias Jackson Benu dan Muhammad Ikbal Putera) dan para peneliti komodo dari Yayasan Komodo Survival Program.

Ketiga perwakilan ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ secara bergantian memaparkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama rangkaian pelatihan dihadapan Direktur Jenderal KSDAE. Topik yang dipaparkan mulai dari semangat gotong royong saat pengukuran satwa, tingkat ketelitian saat pengumpulan data, dan kesetaraan gender dalam dinamika pembentukan dan proses pelatihan ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’.

Direktur Jenderal KSDAE mengapreasiasi tinggi kerja keras dan dedikasi ‘Tim 7 Divisi Biawak Komodo’ di Taman Nasional Komodo. Wiratno berharap agar pembentukan tim khusus ini memicu lahirnya tim-tim khususnya satwa liar dan bidang keahlian lainnya yang dapat mendukung fungsi pengelolaan kawasan konservasi kedepannya. Wiratno turut memberikan Atlas Burung Indonesia sebagai token of appreciation bagi para jagawana Balai Taman Nasional Komodo yang ditemuinya.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penulis: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini