Mahasiswa Magang Belajar Pelestarian Penyu Di Resort Kampung Kerora Balai TN Komodo

Senin, 03 Januari 2022

Labuan Bajo, 3 Januari 2022. Mahasiswa D-IV Prodi Manajemen Pengaturan Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung (Samuel Tan dan Hanif Nugroho) ikut serta dalam kegiatan pendataan lokasi sarang penyu di Pulau Muang, wilayah kerja Resort Kampung Kerora Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo. Kedua mahasiswa lulus administrasi seleksi magang dan mulai melaksanakan kegiatan di kawasan Taman Nasional Komodo selama kurang lebih 4 bulan (Oktober 2021 – Januari 2022). Urusan Program, Anggaran, Kerjasama, dan Pelayanan menugaskan kedua mahasiswa STP NHI Bandung untuk melakukan pembelajaran lapangan di beberapa resort, diantaranya adalah Resort Kampung Kerora dan Resort Kampung Rinca SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo.

Basis pendekatan pembelajaran pelestarian penyu bagi mahasiswa pariwisata adalah ecoedutourism. Mahasiswa diminta untuk berpikir kritis bagaimana menciptakan sebuah micro travel pattern yang dapat menghubungkan destinasi wisata alam di Taman Nasional Komodo dengan desa-desa wisata di sekitarnya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi potensi wisata alam di Taman Nasional Komodo sebagai komponen atraksi yang dapat dimanfaatkan secara lestari pengembangannya.

Pelestarian penyu menjadi daya tarik wisata alam potensial bagi wisatawan minat khusus yang tertarik berekreasi sambil belajar di alam. Pembelajaran pelestarian penyu ini difasilitasi oleh Kepala Resort Kampung Kerora (Banu Widyanarko) dan anggotanya (Suwendi Iskandar Bubang). Mahasiswa diajarkan untuk mengidentifikasi bentuk sarang bertelur penyu aktif dan pasif, mengobservasi jumlah sarang, dan jejak indukan penyu.

Terdapat dua jenis penyu yang bertelur di pulau muang yaitu penyu hijau (Chelonia mydas) dengan warna cangkang kuning kehijauan dengan ukuran panjang sekitar 80-150 cm dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dengan corak sisik khas bergaris. Berdasarkan hasil pengamatan sarang bertelur penyu di Pulau Muang, mahasiswa menemukan 84 sarang baik aktif dan pasif. Ketiga tipe sarang dapat dijumpai di pesisir pantai Pulau Muang. Hasil wawancara dengan Kepala Resort Kampung Kerora bahwa penyu hijau akan naik ke permukaan untuk bertelur pada malam hari sampai dengan menjelah subuh hari, sementara penyu sisik biasa bertelur pada siang hari. Menurut Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo (Muhammad Ikbal Putera), induk penyu menggunakan sirip belakang untuk menggali pasir dan tungkai/ekor untuk membuat lubang. Kedalaman sarang yang dibuat berkisar antara 50 - 120 cm berdasarkan pengamatan di lapangan.

Aktivitas ini merupakan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk belajar langsung di alam.  Ecoedutourism rasanya  dapat  dipertimbangkan  sebagai  arah  pengembangan aktivitas wisata yang menarik dan edukatif di dalam kawasan konservasi bagi wisatawan.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penulis: Samuel Tan dan Hanif Nugroho (Mahasiswa STP NHI Bandung) | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini