Festival Warna: Inisiasi KLHK Kampanye Daur Ulang Sampah Melalui Karya Seni

Senin, 27 Desember 2021

Labuan Bajo, 27 Desember 2021. Balai Taman Nasional Komodo, Balai Taman Nasional Bali Barat, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, dan BKSDA Sulawesi Utara bekerjasama dengan Green Leaders Indonesia menyelenggarakan Festival Warna serempak di empat kota pada tanggal 18 – 19 Desember 2021. Festival ini mengusung tema daur ulang sampah dengan mengadakan Art Recycle Competition dan Webinar dengan beberapa materi terkait dengan kreasi karya seni dari bahan daur ulang sampah.

Pelaksanaan Art Recycle Competition ini dapat diikuti oleh semua kalangan dan tidak dibatasi usia. Peserta dituntut untuk dapat mengumpulkan bahan-bahan daur ulang sampah untuk diolah menjadi sebuah karya seni yang unggul baik dalam bentuk seni murni ataupun seni terapan. Pendaftaran Art Recycle Competition sendiri dimulai pada tanggal 8 – 16 Desember 2021 dan diselenggarakan secara parsial di masing-masing kantor Unit Pelaksana Teknis yang terlibat dalam kegiatan.

Green Leaders Indonesia - Labuan Bajo dipercaya mengoordinir pelaksanaan acara di ‘Surga Tersembunyi Timur Indonesia’, Labuan Bajo. Setidaknya terdapat 17 peserta yang berpartisipasi  dalam   Festival   Warna   di   Labuan   Bajo.   Peserta   berasal   dari perorangan/grup, komunitas seni, dan UMKM profesional. Peserta juga diminta untuk menarasikan karya seninya dan menjelaskan proses daur ulang sampah yang dilakukan untuk menciptakan karya tersebut secara daring.

Terdapat 11 dari 17 peserta berhasil menyelesaikan dan menyerahkan karya seninya ke panitia untuk dilakukan penjurian. Penjurian dilakukan oleh juri pilihan yang berasal dari komunitas seniman LABART (Arnoldus Febri Restanto dan Kamarudiyanto) serta Duta Wisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 (Muhammad Ikbal Putera) bertempatkan di Gedung Komodo Visitor Center, Labuan Bajo. Seorang kurator (Matheus Sakeus) dari komunitas seniman LABART turut ditugaskan untuk menguratori karya seni peserta satu persatu kepada tim juri. Penilaian mempertimbangkan komponen bahan daur ulang sampah yang digunakan, narasi produk, tingkat kesulitan dan ketelitian proses pembuatan produk, serta manfaat/dampak produk yang diciptakan. 

Berdasarkan proses kurasi dan penjurian yang sangat ketat, terpilih tiga pemenang di masing-masing wilayah penyelenggaraan acara. Pemenang Art Recycle Competition di Labuan Bajo dianugerahkan kepada karya seni dengan nama ”Karpet D’Mottanai” (Juara 1), “Trash and Angel” (Juara 2), dan “Sisi Gelap Konsumsi” (Juara 3). Ketiga karya seni ini tidak hanya dipilih karena keindahan rupa namun juga melihat kuantitas bahan daur ulang yang digunakan serta tingkat ketelitian peserta dalam merakit produk dalam waktu yang terbatas. Karya seni tersebut menjadi aset pameran yang dipertunjukan di ruang pameran Gedung Komodo Visitor Center di Labuan Bajo.

Lukita Awang Nistyantara selaku Kepala Balai Taman Nasional Komodo sangat mendukung kolaborasi yang melibatkan pemuda pemudi daerah dalam menanggulangi permasalahan sampah melalui karya seni. Beliau berharap agar kedepannya Festival Warna dapat memotivasi individu dan komunitas lain untuk dapat berkreasi mendaur ulang sampah menjadi produk yang memiliki intangible values maupun economic value.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penulis: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini