One Man One Mangrove di Bulan Menanam Tahun 2021

Rabu, 01 Desember 2021

Wakatobi, 1 Desember 2021. Hari Menanam Pohon Indonesia yang diperingati setiap tanggal 28 November dan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional sejak tahun 2008, dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.

Akademi Kominutas Kelautan dan Perikanan Wakatobi - PLN - Balai Taman Nasional - Pemerintah Daerah  Kabupaten Wakatobi pada tanggal 28 November 2021 melakukan aksi sinergitas untuk keberlanjutan lingkungan dengan slogan “one man one mangrove” pada Hari Menanam Pohon Indonesia. Aksi tersebut diwujudkan dengan melakukan penanaman 1000 bibit Mangrove jenis Rhizophora spp di Perairan sekitar Pulau Sumanga Resort Wangi-Wangi Selatan, Taman Nasional Wakatobi. Keseluruhan bibit mangrove yang ditanam berasal dari Persemaian Kelompok Nelayan Terpadu yang merupakan salah satu kelompok binaan Balai Taman Nasional Wakatobi yang berkedudukan di Desa Liya Mawi, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Mobilisasi dan persiapan bibit dikoordinir langsung oleh Ketua Kelompok (Baharuddin) menuju lokasi penanaman untuk kemudian diserahkan kepada panitia pelaksanaan aksi.

Balai Taman Nasional Wakatobi bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove melalui kegiatan Percepatann Rehabilitasi Mangrove pada tahun 2021 yang dimulai pada bulan Oktober sampai dengan saat ini, juga telah melakukan kegiatan penanaman mangrove seluas 100 Ha yang tersebar di Wilayah Pulau Kapota, Wangi-Wangi Selatan sebanyak 13 Ha dan di Pulau Kaledupa  sebanyak 87 Ha dengan jumlah Bibit Mangrove yg ditanam sebanyak  316.000 Bibit. Penanaman  dilakukan oleh 6 Kelompok dengan Jumlah Masyarakat yang terlibat sebanyak 178 Orang. Hal serupa juga telah dilakukan di Tahun 2020 dengan luasan areal tanam seluas 108 Ha.

Kegiatan Percepatann Rehabilitasi Mangrove sangat penting untuk dilakukan mengingat ekosistem mangrove merupakan salah satu dari 8 potensi sumberdaya penting yang menjadi target konservasi dalam pengelolaan sumberdaya alam dan hayati di Taman Nasional Wakatobi. Konservasi mangrove menjadi penting karena ekosistem mangrove dapat mendukung keberlanjutan ekosistem lainnya, serta memiliki fungsi ekologis seperti penahan laju abrasi pantai dan intrusi air laut, serta menjadi habitat beberapa organisme laut/pantai. Fungsi ekonomis mangrove juga cukup besar karena mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti penyedia oksigen serta membantu penyerapan gas karbondioksida.

Foto bersama Bupati Wakatobi (H. Haliana, SE) dalam kegiatan Aksi Sinergitas Untuk Keberlanjutan Lingkungan “one man one mangrove

Sumber : Balai Taman Nasional Wakatobi 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini