Selalu Viral, BKSDA Sumatera Barat Pasang Plang Himbauan Habitat Buaya Muara

Jumat, 26 November 2021

Padang, 26 November 2021. Untuk mengantisipasi adanya konflik satwa liar buaya muara dengan manusia dan memberikan himbauan kepada masyarakat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) yang diwakili oleh Resort Konservasi Wilayah (RKW) Padang melakukan pemasangan Plang Peringatan bahwasanya di provinsi Sumatera Barat satwa jenis buaya ini sering ditemukan di beberapa wilayah bahkan menyebabkan terjadinya konflik dengan masyarakat seperti yang terjadi di Batang Kuranji Kelurahan Surau Gadang Kec. Nanggalo. Buaya muara sebelumnya sempat bermunculan hingga viral di media sosial baru-baru ini. Pemasangan plang ini disaksikan langsung oleh RT dan dibantu oleh pemuda setempat. Pemasangan plang ini bertujuan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekaligus pencegahan dini terjadinya konflik satwa liar dan manusia di sekitar aliran sungai. 

Sebelumnya BKSDA Sumatera Barat melalui Resort Konservasi Wilayah (RKW) Padang sudah melakukan himbauan kepada masyarakat melalui perangkat RT untuk mengurangi kegiatan di sungai serta tidak menggangu satwa buaya muara karena sungai tersebut adalah habitat satwa buaya muara.  Selain itu petugas juga melaksanakan pemantauan lapangan secara berkala dan sosialisasi kepada masyarakat tentang status satwa dan tindakan terhadap satwa untuk meminimalisir resiko terjadinya konflik.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu areal-areal perairan tertentu yang diduga sebagai lokasi habitat maupun home range (jalur jelajah) buaya, terutama ketika musim kawin dan bertelur, harus dihindari penggunaan serta pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar sehingga konflik satwa buaya dengan manusia dapat diantisipasi. Tingginya kuantitas serta kualitas konflik, setidaknya juga menunjukkan bahwa habitat dan kehidupan buaya mulai terusik/terganggu. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, khususnya yang berada di sekitar perairan baik tawar maupun payau, serta makin berkurangnya sumber pakan di alam. 

Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan jenis buaya paling agresif jika dibandingkan jenis lainnya. Jenis buaya ini juga sering terlibat konflik dengan manusia. Selain itu, predator ini juga dikenal sebagai buaya terbesar dan terpanjang yang pernah tercatat. Buaya muara dapat tumbuh hingga mencapai 12 meter dengan berat 200 kilogram. Buaya Muara tidak hanya masuk dalam daftar buaya dilindungi, buaya muara juga masuk daftar merah IUCN. 

Buaya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di perairan, karena sifatnya yang merupakan karnivor (pemakan daging), reptil ini menjadi predator tingkat tertinggi dalam rantai makanan ekosistem perairan. Biawak, ular, monyet, ikan dan satwa lain diperairan merupakan mangsa utama dari satwa reptil terbesar di dunia saat ini.

Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, S.TP, M.Sc mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada masyarakat yang telah peduli dan membantu dalam upaya menjaga dan melindungi satwa liar dan habitatnya. Beliau menghimbau jika terjadi kejadian serupa segera melapor ke petugas BKSDA setempat atau ke call center BKSDA SUMBAR di nomor 081266131222. 

Yuk jaga satwa buaya muara dan habitatnya.  Tetap waspada !!

Sumber : Balai KSDA Sumatera Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 4

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini