KTH Binaan BBTN Gunung Gede Pangrango Belajar Promosi dan Pemasaran Online

Jumat, 26 November 2021

Bogor, 25 November 2021. Sehari setelah pelatihan pengenalan jenis tumbuhan di Kebun Raya Bogor, Rabu (24/11), Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) kembali menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas pegawai dan Kelompok Tani Hutan (KTH) lingkup Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah III Bogor, Kamis (25/11). Pelatihan kali ini mengangkat tema promosi dan pemasaran produk KTH melalui media sosial, yang diselenggarakan di Kantor Resort PTN Wilayah Cimande dengan peserta berjumlah 20 orang. 

Terdapat 16 KTH binaan lingkup Bidang PTN Wilayah III Bogor yang terdiri dari 5 KTH penerima akses pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta 11 KTH penggerak usaha ekonomi produktif baik wisata maupun non wisata. Untuk meningkatkan usaha, masing-masing memiliki produk yang sudah mulai dipasarkan seperti tanaman hias Hoya, produk makanan dan madu serta jasa wisata di kawasan TNGGP dengan skema Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (PB-PJWA).

Amru Ikhwansyah selaku Kepala Seksi PTN Wilayah V Bodogol menyampaikan bahwa ini merupakan kesempatan yang langka dan sangat baik untuk dapat mengikuti pelatihan dengan narasumber langsung bersama pelaku usahanya. Realita yang terjadi di lapangan, KTH atau kelompok masyarakat yang saat ini telah memiliki produk wisata maupun produk lainnya baik promosi maupun pemasarannya masih belum optimal. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan KTH serta pegawai selaku pendamping memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan promosi maupun pemasaran produk dengan lebih optimal.

Kang Harzan Permana, merupakan founder Silk and Cloud, perusahaan furniture yang sudah sangat terkenal di Jabodetabek,  kami undang untuk menjadi narasumber pertama pada pelatihan ini. Materi yang disampaikan yaitu “Berbisnis Melalui Media Sosial’. Saat ini promosi melalui medsos menjadi sangat penting. Mengapa? Karena di medsos kita dapat lebih cepat dan mudah menganalisa serta mencari calon pembeli, menarik minat konsumen, melakukan branding, melakukan promosi  dan pemasaran dengan biaya yang lebih terjangkau. Pada kesempatan ini diajarkan juga cara pemasaran produk melaui instagram, yaitu dengan cara organik (gratis) dan berbayar (iklan) pada akun instagram masing-masing.

Narasumber kedua adalah Sidik Bahari yang merupakan ahli IT dan medsos dari Tegalwaru Agroeduwisata dengan materi “Digital Marketing” Beberapa hal disampaikan terkait pengelolaan terintegrasi antara sosial media dan marketplace. Medsos menjadi alat untuk menambah ketertarikan dan keterikatan sedangkan marketplace menjadi sarana penjualan. Dalam kesempatan ini peserta diajarkan tentang langkah-langkah membuat akun Facebook,  membuat konten dengan Photoroom, dan berjualan di Shopee.

Kendala dalam pemasaran produk barang dan jasa wisata yang selama ini dirasakan oleh KTH antara lain yaitu belum optimalnya promosi serta penjualan diharapkan dapat teratasi dengan adanya pelatihan ini. Seluruh peserta pelatihan juga diharapkan dapat mentransfer ilmu dan pengetahuan ini kepada anggota kelompok lainnya. Semoga setelah kegiatan pelatihan ini KTH dan pegawai dapat lebih gencar dalam melakukan promosi produk wisata atau produk lain dari masing-masing KTH sehingga semakin banyak orang yang tahu dan tertarik untuk membeli sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota KTH atau masyarakat di sekitar TNGGP.  Leuweung Hejo, Masyarakat Ngejo. Salam Lestari.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrago

Teks: Maria Kurnia Nugrahani dan Sisca Widiya A
Dokumentasi: Yoga Adhitya Pratama

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini