Agen Cinta Lingkungan dan Sadar Konservasi untuk Kelestarian Danau Sentarum

Kamis, 18 November 2021

Selimbau,14 November 2021 - Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) menggandeng siswa-siswi SMAN Negeri 1 Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai wujud upaya memberikan pendidikan lingkungan hidup dan kehutanan sejak dini melalui kegiatan Training on Community Awareness of Forest Conservation Through A Green School Facility.

Kegiatan Green School dilaksanakan pada tanggal 13-14 November 2021 di Bukit Tekenang dan Bukit Vega yang merupakan bukit yang berada di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Kegiatan ini diikuti oleh 22 siswa-siswi dari kelas X hingga kelas XII dan didampingi oleh tiga orang guru. Selain itu, turut hadir juga Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional V Wilayah Selimbau untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan sekaligus memberikan materi tentang Taman Nasional Danau Sentarum.

“Green School ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi peserta untuk mendapatkan ilmu tentang konservasi dan diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”, ungkap Desra Zullimansyah selaku Kepala Seksi PTN V Wilayah Selimbau saat pembukaan acara. “Taman Nasional Danau Sentarum memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, sehingga perlu diketahui oleh peserta dalam kegiatan ini”, tambahnya. Selain tingginya keanekaragaman hayati, beliau menjelaskan bahwa Danau Sentarum berperan sebagai tanggul air alami yang mengatur sistem air Sungai Kapaus dari hulu hingga ke hilir. Status konservasi yang diberikan internasional seperti Ramsar Site, Hearth of Borneo, Cagar Biosfer menjadi kebanggaan yang melekat pada Danau Sentarum sampai saat ini.

Rahman R. Nababan, selaku Ketua Pelaksana kegiatan Green School juga menegaskan kepada seluruh peserta agar bisa menularkan ilmu yang didapat dari kegiatan ini kepada teman-teman yang belum bisa ikut. “Kami berharap kalian menjadi agen yang cinta lingkungan, tidak buang sampah sembarang, serta bisa menjaga keanekaragaman hayati yang ada di Danau Sentarum,” ungkapnya saat memberikan materi pendidikan lingkungan hidup. Beliau menambahkan, banyak hal-hal sederhana yang bisa dilakukan oleh peserta, seperti menanam bibit pohon, mengurangi penggunaan plastik sebagai upaya menjaga lingkungan agar tetap asri.

Selain menerima materi, mereka mempraktikan materi yang sudah di dapat dengan cara mengamati dan menulis hasil kegiatan pendakian di puncak Bukit Tekenang. Mereka membentuk kelompok dan diberi nama yang menggambarkan flora fauna yang ada di Danau Sentarum. Terdapat 4 kelompok dan diberi nama : Pohon Putat, Walet Sakti, Kera Sakti, Bangau. Hasil tulisannya dipresentasikan di Kapal Bandong milik Taman Nasional Danau Sentarum sambil berkeliling menikmati keindahan danau dan menuju Bukit Vega. Hasilnya, cukup membuat panitia merinding kagum. “Kami melihat keindahan hamparan Danau Sentarum dengan hutan rawanya yang sangat indah dari puncak bukit Tekenang. Dari situlah kami sadar akan pentingnya menjaga kelestarian Danau Sentarum,” ungkap kelompok Putat dalam tulisannya. Mereka menambahkan, “Alam bukan hanya untuk tempat dikunjungi tapi rumah bagi kita. Alam tidak hanya dinikmati tapi dicintai dan dijaga.”

“Kami berharap kegiatan Green School ini terus berlanjut di tahun berikutnya. Siswa-siswi kami sangat antusias mengikutinya. Saya pun selaku guru pendamping ikut sadar bahwa adanya Taman Nasional Danau Sentarum bisa menjaga keanekaragaman hayati sekaligus keindahan alam unggulan Kabupaten Kapuas Hulu. Harapannya adalah seluruh peserta bisa menjadi generasi penerus yang mampu menerapkan ilmu cinta lingkungan dan konservasi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Fanni Aulia Rahmani, sebagai guru pendamping.

 

Sumber: Sahal Muadz, S.Si, (Calon Penyuluh) - Balai Besar TaNa Bentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini