Peningkatan Kapasitas Kelompok Kemitraan Konservasi Lingkup SKW 1 Pelaihari

Jumat, 29 Oktober 2021

Pelaihari, 26 Oktober 2021 – Koperasi Madu Permata Sejati menjadi tempat yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Kemitraan Konservasi oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari, Mirta Sari, S. Hut., MP.  Dipilihnya Koperasi tersebut karena telah berhasil mengembangan budidaya lebah madu kurang lebih 300 stup dengan jenis kelulut (Trigona itama) dan tawon (Avis cerana). “Kita bisa meningkatkan pengetahuan tentang budidaya lebah madu ditempat tersebut, sehingga bisa memotivasi Kelompok Kemitraan Konservasi yang telah dibina untuk dapat mengembangkan budidaya lebah madu baik Cerana ataupun trigona, “ungkap Mirta.

Kegiatan dilaksanakan di areal Koperasi Madu Permata Sejati Desa Sumber Makmur Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut yang dihadiri oleh Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M. Sc., Kepala SKW I Pelaihari, Kepala Resort lingkup SKW I, Kelompok Tani Lestari, Kelompok Relawan Rumah Gerbaca, Kelompok Tani Hutan Datar Belimbing, Kelompok Sadulur Lestari, Kelompok Jasa Wisata Sumber Rejeki dan Kelompok Pantai Baru serta Kelompok Tani HR Berseri dari Pontren Assyifa Hasan Makshum.

2-2021-10-28 at 18.45.17

Kuswanto Ketua Koperasi yang menjadi narasumber dalam kegiatan peningkatan kapasitas ini didampingi oleh Maria, S. Hut. Penyuluh kehutanan KPH Tanah Laut sebagai moderator. Kegiatan dilaksanakan dengan pemaparan materi oleh narasumber berupa pengenalan jenis-jenis lebah, peralatan, pakan, perawatan, pemecahan indukan, pemanenan hingga pemasaran. Disela-sela materi dilakukan juga diskusi dengan peserta yang dipandu oleh moderator. Setelah materi selesai, kuswanto juga mengajak peserta untuk praktek secara langsung pemisahan koloni lebah trigona, pemindahan koloni ke kotak produksi jenis cerana dan pemanenannya.

Dalam arahannya Dr. Mahrus berharap agar kegiatan ini tidak disia-siakan oleh peserta, ilmu yang didapat pada kegiatan peningkatan kapasitas ini bisa dipraktekkan di tempat masing-masing terutama bagi kelompok yang sudah mempunyai stup lebah madu. Keberhasilan yang dicapai Pak Kuswanto sampai dengan saat ini adalah proses yang panjang, 9 tahun bukan waktu yang singkat. Semangat untuk semua anggota kelompok, beberapa tahun awal hasil yang didapat untuk kebutuhan keluarga, karena mengkonsumsi madu sangat  bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Kemudian dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi. (ryn)

Sumber : Hendar Wibawa - Polhut Seksi Konservasi Wilayah 1 Pelaihari Balai KSDA Kalimantan Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini