Ada Beo Nias di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-34

Selasa, 26 Oktober 2021

Medan, 26 Oktober 2021. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 34 tahun 2021, yang diselenggarakan di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dari tanggal 25 s.d 30 Oktober 2021, menarik perhatian masyarakat kota Medan. Masalahnya di sepanjang jalan kampus USU, tepatnya di seputaran jalan Dr. Mansur, terpampang di spanduk maupun di baliho logo/maskot PIMNAS bergambar burung Beo Nias.

Memang benar, USU yang menjadi tuan rumah dari PIMNAS ke 34 menetapkan burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta) sebagai maskot dari kegiatan tersebut. Rektor USU, Dr. Muryanto Amin, S.Sos., dalam keterangannya ke media, sebagaimana yang dikutip dari Harian Sinar Indonesia Baru edisi Senin 20 September 2021, menjelaskan bahwa burung Beo Nias yang menjadi maskot PIMNAS diberi nama ITO.

ITO diambil dari “partuturan” dalam adat Batak merupakan sebutan atau panggilan pria kepada wanita atau sebaliknya yang berbeda jenis kelamin. ITO dalam PIMNAS ini memiliki arti lebih khusus yaitu merupakan akronim dari Intelligent, Tough and Outstanding.

Rektor berharap agar PIMNAS ke 34 ini yang diikuti 2.200 mahasiswa dari 100 PTN/PTS di Indonesia, mampu mendorong para mahasiswa di Indonesia untuk lebih giat dalam berinovasi dan mengasah talentanya, agar kedepan semakin banyak ilmuwan-ilmuwan muda yang menghasilkan inovasi baru yang bermanfaat untuk kemajuan Indonesia.

Pemilihan burung Beo Nias sebagai maskot PIMNAS layak untuk diapresiasi, mengingat satwa tersebut merupakan endemik Provinsi Sumatera Utara dan termasuk jenis yang dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Lebih menarik lagi, bahwa tahun ini tepat 30 tahun burung Beo Nias beserta Bunga Kenanga (Cananga odorata) ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara sebagai Identitas Flora dan Fauna Daerah Tingkat I Sumatera Utara, melalui Surat Keputusan Nomor : 522.5/1611/K/TAHUN 1991 tanggal 8 Juni 1991.

Sehingga PIMNAS ke 34 ini juga menjadi momentum penting dalam mengedukasi dan mensosialisasikan kepada peserta yang berasal dari kalangan generasi muda seluruh Indonesia, maupun masyarakat umum lainnya untuk peduli terhadap nasib satwa endemik Sumatera Utara ini. Upaya penyelamatan dan pelestariannya harus terus dilakukan. Bila tidak, maka generasi yang akan datang mengenal satwa ini hanya dari foto/gambar yang ada.

Sumber : Evansus Renandi Manalu dan Inggrid R Tarihoran, S.Hut - Staf Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 3

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini