Ecoedutourism Bersama Petugas Resort Kampung Kerora TN Komodo

Senin, 04 Oktober 2021

Jagawana  Resort  Kampung  Kerora  mengajarkan  pemilahan  kualitas  bibit mangrove kepada mahasiswa magang dari STP Bandung dan Polikteknik Elbajo Commodus

Labuan Bajo, 1 Oktober 2021. Resort Kampung Kerora Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo konsisten melakukan pengayaan jenis mangrove dan edukasi bersama mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (Bunga Cinta Evangelin dan Mohammad Rizqi Afreza) dan Politeknik Elbajo Commodus (Adelgonda Tasina Naul dan Nevasius Antur). Inisiasi ini dipimpin oleh Kepala Resort Kampung Kerora (Banu Widyanarko) dan Anggotanya (Suwendi Iskandar Bubang). Kegiatan pengayaan jenis mangrove yang dilakukan meliputi aktivitas pengumpulan, penanaman, dan pemeliharaan bibit.

Resort Kampung Kerora berhasil mengumpulkan bibit mangrove sebanyak +250 anakan dari Pulau Bero pada tanggal 1 September 2021. Pulau Bero adalah salah satu pulau penting yang termasuk ke dalam wilayah kerja Resort Kampung Kerora karena merupakan habitat alami burung kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea occidentalis). Pulau Bero memiliki pemandangan nan indah yang dikelilingi oleh vegetasi mangrove yang sehat dan cukup rapat. Keberadaan ekosistem mangrove sangat perlu dijaga karena tidak hanya berperan sebagai pelindung wilayah pesisir, namun juga sebagai tempat bersarang dan sumber pakan bagi burung kakatua kecil jambul kuning. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong petugas Resort Kampung Kerora untuk terus melakukan upaya pengayaan jenis mangrove di wilayah kerjanya.

Aktivitas berikutnya yang dilakukan adalah penanaman 250 bibit mangrove di sekitar area Resort Kampung Kerora. Penanaman ini utamanya dilakukan sebagai upaya rehabilitasi hutan guna mencegah abrasi di wilayah pesisir pantai Kampung Kerora. Petugas juga mengajarkan mahasiswa mengidentifikasi jenis dan manfaat mangrove, menjelaskan metode penanaman, serta pemeliharaan mangrove langsung di alam berdasarkan pengalaman lapangan. Hal ini merupakan pembelajaran baru bagi mahasiswa pariwisata karena berbicara pariwisata bukan hanya memikirkan bagaimana caranya mendatangkan wisatawan, namun juga mempertimbangkan nilai edukasi sebagai luaran penting bagi kelompok wisatawan tersebut.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penulis: Adelgonda Tasina Naul (Mahasiswa Politeknik Elbajo Commdous) | Penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini