BKSDA Sumbar Rescue Harimau dari Perkebunan Kelapa Sawit

Kamis, 22 Juli 2021

Padang, 22 Juli 2021. Setelah melakukan penanganan konflik selama lima hari, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) berhasil menyelamatkan seekor satwa harimau sumatera (Panthera tigris sumaterae) yang dinamai KANTI MARAMA di area perkebunan kelapa sawit PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS), Senin (19/07/2021).
 
Satwa langka dan dilindungi tersebut masuk ke salahsatu boxtrap yang dipasang BKSDA Sumbar sekitar pukul 09.00 wib. Sesuai SOP, BKSDA Sumbar akan mengevakuasi satwa dari lokasi menuju ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi.
 
Sebelumnya, seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul di area perkebunan kelapa sawit milik PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS) di Sungai Aur kabupaten Pasaman Barat, Rabu (14/07/2021).
 
Video kemunculan satwa itu sempat terekam gawai dari pekerja di lokasi dan beredar di media sosial. Satwa terlihat mengikuti kendaraan yang digunakan pekerja  dari arah belakang dan kemudian tidak lama menghilang dalam semak-semak kebun kelapa sawit. BKSDA Sumatera Barat yang mendapatkan laporan tersebut, menurunkan tim  untuk melakukan penanganan. Tim BKSDA bersama manajemen perusahaan dan dibackup personil satuan Brimob melaksanakan identifikasi lapangan di lokasi kemunculan satwa.
 
Menurut keterangan Frenzy Marwan pimpinan perusahaan PT. PMS, dalam sebulan ini satwa harimau sudah terlihat beberapa kali di dalam area perkebunan, hal ini cukup mengkhawatirkan para pekerjanya. BKSDA Sumbar meminta kepada pihak manajemen agar pekerja tidak beraktivitas dulu di sekitar lokasi kemunculan satwa.
 
Sebanyak 3 (tiga) unit camera trap (kamera jebak) dipasang untuk memantau pergerakan satwa dan mendapatkan gambaran visual satwa itu. Hasilnya, salah satu camera trap berhasil mendapatkan gambaran visual satwa itu ketika sedang melintas. BKSDA Sumbar memutuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan dua unit kandang jebak mengingat pengusiran dan penggiringan ke dalam hutan tidak mungkin dapat dilakukan. 
 
Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Ardi Andono mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pasaman Barat, Pihak Manajemen PT. PMS, Kepolisian, tokoh adat dan masyarakat sekitar yang telah membantu upaya penanganan.
 
Sumber : Balai KSDA Sumatera Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini