Sabtu, 04 Maret 2017
Sejak kemunculan hiu paus di tahun 2011 Taman Nasional Teluk Cenderawsaih menjadi begitu terkenal dikalangan divers. Kunjungan wisatawan meningkat dari 750 pada tahun 2011 menjadi 1294 ditahun 2016. Awalnya hanya wisatawan dari luar Papua yang menjadi pengunjung di kawasan pelestarian alam ini, namun saat ini akses ke Kwatisore tempat hiu paus muncul sangat mudah sehingga wisatawan dari kota nabire sudah sangat ramai.
Hiu paus (Rhincodon typus) merupakan jenis hiu dengan ukuran yang sangat besar. Panjang hiu paus dewasa bisa mencapai 20 meter. Walaupun berukuran besar, makanan hiu paus hanyalah ikan-ikan kecil seperti ikan puri (anchovy) dan jenis planktonit (telur ikan dan plankton). Hiu paus sangat bergantung pada keberadaan makanannya tersebut. Adanya bagan-bagan nelayan di perairan Kwatisore menyediakan makananan bagi hiu paus, karena ikan puri dan plankton berkumpul di bawah lampu-lampu bagan.
Ramainya kunjungan wisatawan berinteraksi dengan hiu paus membuat ikan hiu terbesar di dunia ini menjadi terancam. Banyak wisatawan yang belum paham bagaimana cara berinteraksi dengan baik tanpa mengusik keberadaan ikan tersebut. Ada yang memeluk, ada yang berdiri di atas tubuhnya, ada juga yang memegang sirip sambil berenang bersama hiu paus.
Sebelum berinteraksi Pemandu harus melakukan briefing singkat (±15 menit) sebelum wisatawan masuk ke air. Briefing ini bertujuan untuk menyampaikan aturan sebelum berinteraksi dengan ikan. Maksimum wisatawan yang melakukan snorkeling sebanyak 6 orang ditambah pemandu 1 orang. Setelah berinteraksi para wisatawan harus segera berenang kembali menuju perahu setelah durasi berinteraksi telah habis.
Secara lengkap panduan berinteraksi dengan hiu paus dapat dilihat pada Surat Keputusan Kepala Balai Besar Teluk Cenderawasih Nomor: SK.218/BBTNTC-1/Um/2013 tentang Standar operasional prosedur wisata Whale Shark.
Nah, jika kalian sudah mengatahui cara berinteraksi yang benar bersama hiu paus dan ingin berwisata ke taman nasional teluk cenderawasih silahkan mengunjungi Balai Besar taman nasional teluk cenderawasih atau mengirim email untuk reservasi surat izin masuk kawasan konservasi (simaksi).
Sumber: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0