Kemitraan Konservasi Beri Akses Nelayan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Perairan

Jumat, 05 Agustus 2022

Ampana, 4 Agustus 2022 - Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (Japesda) melakukan workshop dengan tema “Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan Melalui Perikanan Gurita Berbasis Masyarakat di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah” di Aula Hotel Lawaka Ampana, Kamis (4/8). Workshop ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT), Ir. Bustang sekaligus sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan workshop ini. Workshop diikuti oleh berbagai pemangku kebijakan, para penggiat isu konservasi, pemerhati lingkungan, media, nelayan dan para pihak yang terkait dengan isu perikanan secara umum. Kepala Balai TNKT dalam pemaparannya menyampaikan kebijakan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah TNKT bagi nelayan kecil dan tradisional yaitu kemitraan konservasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekosistem dan pembinaan, pengendalian monitoring dan evaluasi (Perdirjen KSDAE No. P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018).

Kemitraan konservasi merupakan Kerjasama antara Kepala Unit Pelaksana Pengelola Kawasan atau pemegang izin pada Kawasan konservasi dengan masyarakat setempat berdasarkan prinsip  saling menghargai, saling percaya dan saling menguntungkan. Dengan adanya kebijakan Kemitraan Konservasi maka diharapkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan Kawasan, masyarakat akan berperan dalam menjaga dan melindungi Kawasan dari aktifitas yang menimbulkan kerusakan pada Kawasan.

Workshop yang dilaksanakan juga menghadirkan narasumber dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tojo Una-Una, Rahmat Basri, S.Pi.,M.Si dan Direktur JAPESDA, Nurain Lapolo. Prinsip pengelolaan sumberdaya ikan yang disampaikan oleh Kepala DKP Kabupaten Tojo Una-Una yaitu pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tidak mengorbankan kebutuhan masyarakat di masa mendatang, adanya komitmen bersama serta dukungan SDM yang handal, peka dan tanggap memberikan solusi, juga menjaga keseimbangan dari seluruh aspek perikanan, biologi, ekologi, ekonomi dan sosial. Bersama Bupati Tojo Una-Una, Kepala DKP memiliki visi “Bersatu Membangun Perikanan Menuju Tojo Una-Una yang Tangguh, Maju dan Sejahtera”. 

Kegiatan ini merupakan kerjasama JAPESDA dan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean, JAPESDA yang telah bermitra dengan Yayasan Pesisir Lestari (YPL) sejak April 2021 memiliki kegiatan utama dengan masyarakat di Kepulauan Togean, mengenai pengelolaan perikanan berkelanjutan melalui perikanan gurita (Octopus cyanea) di Desa Kadoda, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Model pengelolaan perikanan gurita berbasis masyarakat terdiri dari profil perikanan, monitoring perikanan gurita, pengumpulan basis data, penutupan berkala dan evaluasi pengelolaan. Tantangan yang dihadapi JAPESDA dalam menjalankan kegiatan ini yaitu illegal fishing dan pengeboman yang masih sering terjadi, belum adanya regulasi terhadap kebijakan program kegiatan, penutupan temporal dimana masyarakat belum mempunyai tradisi mengelola wilayah tangkat dan kurangnya sinergitas dari semua pihak.

Rencana tindak lanjut JAPESDA dalam kegiatan ini ialah menjalankan 2 program yaitu program perikanan gurita di Desa Kadoda seperti model pengelolaan, mengintegrasikan pengelolaan perikanan, teknologi untuk pendataan perikanan dan penelitian terkait perikanan gurita dan program kesehatan lingkungan di Desa Kadoda seperti medical check up untuk nelayan dari tenaga kesehatan di puskesmas, penyuluhan kesehatan dari pihak kesehatan dan penguatan kapasitas.

Diakhir acara disampaikan kesimpulan yang didapat dari workshop ini bahwa perlu adanya pengawasan untuk kegiatan illegal fishing dan pengeboman dari semua pihak, pengembangan ekonomi alternatif di pulau terkait, aturan untuk kegiatan penutupan temporal areal minimal SK Kepala Desa, perlu adanya program kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi nelayan di pulau terkait dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat berupa pembentukan kelompok dan PKS.

Sumber : Delima Ayu Gustina Situmorang (Analis Konservasi Kawasan) – Balai Taman Nasional Kepulauan Togean

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini