KSDAE

Rangkong Sulawesi atau Julang Sulawesi Ekor Hitam (Rhyticeros Cassidix). Rangkong ini merupakan satwa endemik pulau Sulawesi dan sekaligus menjadi fauna identitas Sulawesi Selatan). Satwa yang nama ilmiahnya bersinonim dengan Aceros cassidix ini oleh masyarakat setempat disebut juga sebagai Burung Alo. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjadi habitat bagi keberadaan rangkong Sulawesi. Burung ini tersebar pada hutan karst, hutan dataran rendah, hutan pegunungan bawah di kawasan konservasi ini. Karakteristik sarang Burung Rangkong yang teramati di Kawasan TN Bantimurung Bulusaraung adalah di lubang/celah pada tebing karst dan singkapan batu.

Cethosia myrina adalah salah satu kupu-kupu yang dilindungi. Kupu-kupu ini dijuluki sebagai kupu-kupu bidadari. Keberadaan kupu-kupu ini hanya dapat dijumpai di Sulawesi sehingga termasuk salah satu satwa endemik.

Gua Sallukan Kallang memiliki panjang 12.264 meter. Gua Salukang Kallang dinobatkan sebagai gua terpanjang di Indonesia. Penobatan sebagai gua terpanjang diberikan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada penghelatan Festival Karst tahun 2015. Nama gua ini berasal dari bahasa lokal (Makassar), dimana Salu’kang berarti saluran dan Kallang berarti gelap. Sehingga dapat diartikan secara harfiah salauran yang gelap. Gua Salukang Kallang (GSK)/K1 diyakini sebagai 'the mother of nderground river' di kawasan karst Maros. Gua horizontal ini memiliki panjang 12,684 km dan sebagian besar lorong-lorongnya dialiri sungai bawah tanah yang bermuara di Air Terjun Bantimurung. Selain pintu masuk/entrance K1, penelusuran gua dapat melalui 3 pintu masuk/entrance vertical yaitu K2, K3 dan K4.

Spectacular tower karst of Bantiburung Bulusaraung National Park. Karst yang memiliki bentuk seperti tower yang terluas di Indonesia terdapat di Kawasan Karst Maros-pangkep. Topografi karst ini merupakan batuan karbonat (CaCO3 atau MgCO3) atau campuran dari keduanya, yang telah mengalami proses pelarutan (karsifikasi) oleh CO2 atmosfir melalui air hujan, maupun CO2 biogenik yang berasal dari sisa tanaman atau humus. Batuan karbonat terbentuk di bawah laut sebagai salah satunya kita kenal dengan ekosistem karang. Mengalami pengangkatan ke atas permukaan, akibat proses pelipatan, sehingga muncul sebagai daratan berupa batu kapur. Karst Maros-Pangkep mengalami karstifikasi sejak 12 juta tahun yang lalu, yakni ketika terjadinya pengangkatan regional Pulau Sulawesi