Gosong kaki-merah dari Cagar Alam Pulau Saobi

Kamis, 23 Januari 2025 BBKSDA Jawa Timur

Sumenep, 22 Januari 2025. Pulau Saobi yang terletak di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan cagar alam yang sudah berusia hampir satu abad. Kawasan konservasi ini ditunjuk pada tanggal 25 Oktober 1926 berdasarkan SK. GB No. 83 Stbl. 469 dan telah dilakukan penetapan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai SK. Nomor: 4640/Menlhk-PKTL/KUH/2015. Potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh kawasan seluas 4336,826 hektare diantaranya adalah burung gosong kaki-merah Megapodius reindwardt.

Gosong kaki-merah merupakan burung dari suku Megapodiidae atau burung dengan kaki besar.  Seperti kata pepatah, “serigala berbulu domba”, burung gosong ini juga dapat disebut “reptil berbulu burung”. Bagaimana tidak, burung gosong ini memiliki sifat atau perilaku seperti reptil dalam proses berkembang biak. Burung yang hidup di lantai hutan ini akan mengubur telurnya di kumpulan serasah atau di dalam pasir yang telah mereka gali. Telur yang berukuran 2-3 kali lipat dari telur ayam ini akan ditinggalkan dan tidak dierami oleh induknya. Proses penetasannya hanya mengandalkan suhu alami dari lingkungannya. 

Setelah menetas, anakan gosong sudah bisa berjalan, berlari, terbang, sampai mencari makan sendiri, tanpa di temani oleh induknya. Anggota tubuh anakan gosong ini sudah sempurna, kaki sudah kuat, mata sudah dapat dibuka dan melihat, tubuh dan sayap juga sudah bisa terbang karena sudah ditumbuhi bulu. Proses ini sangat berbeda dengan jenis avifauna lainnya, dimana anak yang baru menetas belum tumbuh bulu dan masih jaga oleh induknya.

Sebaran

Sebaran alami gosong kaki-merah sangat luas, mulai dari kawasan Wallacea dan Papua sampai Australia. Kawasan Sunda Besar juga dapat dijumpai jenis ini, yaitu di Cagar Alam (CA) Pulau Saobi. Keberadaan burung gosong kaki-merah di Cagar Alam Pulau Saobi tersebar merata diseluruh kawasan. 

Burung gosong kaki-merah merupakan burung soliter dan cenderung  menghindari keberadaan spesies lainnya termasuk manusia. Ketika didekati, burung ini akan segera terbang atau berlari ke dalam hutan. Hal itu menyebabkan burung ini susah untuk ditemui secara langsung. 

Sarang

Sarang burung gosong kaki merah berbentuk gundukan sehingga mudah untuk dikenali. Ketinggian sarang bervariasi, mulai dari 0,5 m sampai dengan ketinggian 3 m. Hal tersebut sedikit berbeda dengan karakteristik sarang burung maleo senkawor Macrocephalon maleo yang bentuk sarangnya relatif datar dan telurnya dikubur di bawahnya meskipun masih dalam satu suku. Selain itu, keberadaan sarang burung hitam berkaki merah ini umumnya di sekitar pohon yang mempunyai ukuran besar atau tajuk yang lebar. 


Jumlah Saat Ini

Berdasarkan hasil monitoring terakhir yang dilakukan pada tahun 2024 melalui pendekatan keberadaan sarang aktif, didapatkan bahwa sebaran sarang aktf ditemukan sebanyak 89 sarang. Lokasinya relatif lebih banyak di jumpai di bagian timur wilayah CA. Pulau Saobi. Keberadaan sarang aktif banyak dijumpai di pinggir kawasan khususnya yang berdekatan dengan pantai. Hal tersebut sangat beralasan karena salah satu struktur pembentuk sarang burung gosong kaki merah adalah pasir. Jumlah populasi gosong kaki-merah sekitar 190 individu dengan kepadatan populasi mencapai 0,435 individu/Ha. Populasi tersebut semakin bertambah setiap tahunnya.

Sumber: Dhany Triadi – PEH Madya BBKSDA Jawa Timur dan Akhmad David Kurnia Putra – Polhut Ahli Pertama Seksi KSDA Wilayah I Kediri


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini