Senin, 04 November 2024 BBKSDA Papua
Sanca hijau (Morelia viridis), satwa liar endemik Papua translokasi dari BBKSDA Sulawesi Selatan pada 4 November 2024. Foto: Dok. BBKSDA Papua.
Sebelum translokasi, satwa-satwa tersebut telah menjalani rehabilitasi di kandang transit. Berdasarkan keterangan dari pihak BBKSDA Makassar, semua satwa dinyatakan sehat dan siap melakukan penerbangan dari Makassar ke Jayapura dalam waktu sekitar 3 jam di udara.
Kepala Kandang Transit Satwa BBKSDA Papua, La Ode Irianto Subu, menyatakan bahwa setibanya di Jayapura, semua satwa mendapatkan perawatan di kandang transit BBKSDA Papua.
“Kami akan terus pantau satwa-satwa tersebut selama menjalani masa habituasi, sampai semuanya siap dilepasliarkan ke habitat alaminya,” kata La Ode.
Sementara itu, Kepala BBKSDA Papua, A. G. Martana, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlinat dalam translokasi satwa ini.
“Tentunya berkat kerja sama semua pihak sehingga translokasi satwa ini dapat terlaksana. Sebenarnya translokasi satwa termasuk peristiwa yang kita sayangkan karena masih terjadi pelanggaran terhadap satwa liar. Namun, kita juga patut bersyukur karena pada akhirnya semua satwa tersebut dapat dikembalikan ke tempat asalnya, yaitu tanah Papua,” ungkap Martana.
Lebih lanjut Martana mengimbau semua pihak agar bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga satwa liar Papua karena setiap jenis satwa tersebut memiliki fungsi di alam, yang tidak dapat tergantikan. (dd)
Sumber: Balai Besar KSDA Papua
Call Center BBKSDA Papua: 0823 9770 9728
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0