Jumat, 29 November 2024 BTN Tambora
Bima, 29 November 2024. Musim hujan sudah tiba, sebagain besar kawasan tambora sudah di guyur hujan. Intensitas hujan yang tinggi membuat tanah lantai hutan sudah basah kembali. Tanah dan seresah yang basah memancing beberapa anggrek tanah muncul ke permukaan.
Tambora merupakan rumah untuk berbagai jenis anggrek tanah. Anggrek tanah yang dijumpai di tambora sebagian berada di lantai hutan yang tertutup vegetasi, seperti di hutan sekitar pos 2 Dorocanga. Salah satu anggrek tanah yang muncul pada saat hujan mulai turun adalah anggrek Nervilia punctata.
Anggrek ini adalah anggrek tanah berukuran kecil dengan daun bentuk bulat, 5 sampai 7 lobus, lobus apikal berbentuk lancip berwarna hijau mengkilap. Daun membentuk hati di bawah ke dalam daun pangkal yang lonjong. Perbungaan tegak, panjang 10 sampai 15 cm, bunga tunggal dengan bunga tumbuh menyamping. Saat menyusuri hutan, anggrek N. punctata ini sering teramati tumbuh di seresah yang tebal. Terlihat mencolok dengan warna cerah diantara gelapnya lantai hutan. Biasanya jenis ini dijumpai tumbuh sendiri atau berkelompok. Tumbuhan ini tidak tersebar merata di dalam hutan, hanya pada titik-titik tertentu saja.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jenis ini memiliki tiga fase pertumbuhan, yaitu fase generatif, fase vegetatif dan dorman. Saat awal musim hujan (November-Desember) tumbuhan ini memasuki fase generatif, dimana hanya bunga saja yang teramati di lantai hutan. Setelah fase ini, anggrek akan muncul daun (vegetatif) tanpa terlihat bunganya. kemudian saat musim kemarau jenis ini memasuki fase dorman, hingga masuk musim hujan berikutnya.
Di Tambora Jenis ini di jumpai di hutan musim pada ketinggian 100 mdpl hingga hutan tropis pada ketinggian 1500 mdpl. Secara global jenis ini Ditemukan di India, Kepulauan Nicobar, Thailand, Vietnam, Malaysia, Papua Nugini dan Fiji di hutan pegunungan di ketinggian sekitar 1200 hingga 2000 meter
Anggrek merupakan indikator kondisi lingkungan. Jenis ini dijumpai pada titik-titik kawasan tambora dengan tutupan yang cukup baik serta kelembaban yang cukup. Oleh karena itu keberadaanya dapat dijadikan mengindikasikan bahwa hutan tambora masih mampu menyediakan ruang tumbuh untuk jenis ini.
Sumber: Samsul Maarif - PEH Balai Taman Nasional Tambora
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 2.7