Penyelamatan Satwa YKAY Akibat Dampak Covid-19 Bersama Dirjen KSDAE 

Senin, 23 Maret 2020

Kulonprogo, 21 Maret 2020 - Dalam rangka penyelamatan satwa di Taman Satwa Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) akibat merebaknya Covid-19, Dirjen KSDAE, Sekditjen KSDAE, Balai KSDA Yogyakarta, Subdit Pengawetan Jenis Direktorat KKH, Ketua YKAY, dan Manager Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) melakukan pertemuan. Pertemuan dilakukan di aula pertemuan YKAY di Kulon Progo pada hari Sabtu (21/3/20).

YKAY  atau yang lebih dikenal.sebagai Wildlife Rescue (WRC)  berada di Dusun Paingan Desa Sendangsari Kecamatan Pengasih  Kabupaten Kulon Progo DIY.  Saat ini WRC sedang mengalami permasalahan kelanjutan pengelolaan khususnya dalam hal  perawatan satwa yang berjumlah 145 individu dengan sebagian besar merupakan satwa yang dilindungi sebagai akibat wabah covid-19. Dana untuk perawatan satwa yang ada selama ini berasal dari relawan/volunteer berbayar. Kebutuhan dana untuk bulanan berkisar antara Rp. 80.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,-. Dikarenakan adanya virus corona (Covid-19), semua relawan/volunteer berbayar membatalkan kegiatan di YKAY, sehingga dana untuk perawatan satwa tersebut tidak ada.

Sebagai upaya membantu permasalahan,  Balai KSDA Yogyakarta pada tanggal 4 - 6 Maret 2020 melakukan monitoring evaluasi kondisi WRC yang hasilnya disampaikan ke Dirjen KSDAE.  Selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2020  dilakukan rapat di Direktorat Jenderal KSDAE yang dilanjutkan dengan pertemuan dan peninjauan lokasi pada tanggal 20-21 Maret 2020.

Agenda pertemuan kali ini adalah membahas pengelolaan Taman Satwa YKAY dan Pembiayaan operasional YKAY. Dalam pembukaan pertemuan, Dirjen KSDAE, Wiratno mengungkap perlunya peran aktif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal ini Balai KSDA Yogyakarta untuk membantu pengelolaan YKAY agar tetap berjalan baik. “Saya meminta Balai KSDA Yogyakarta untuk  selalu berkoordinasi dengan YKAY dalam rangka mendukung secara konkrit pengelolaan Taman Satwa YKAY. Dalam hal dukungan biaya operasional YKAY, diperlukan mobilisasi pendanaan disamping pengusulan revisi anggaran.”

Kepala Balai KSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi pada pertemuan ini langsung memerintahkan staf perencana untuk segera melakukan revisi anggaran agar dapat membantu operasioanal berupa pakan, obat-obatan dan upah perawat satwa  YKAY. “Saat ini YKAY berada dalam kondisi force majeure. Perlu langkah-langkah konkrit untuk menyelamatkannya. Saya minta kepada staf perencana untuk melakukan revisi anggaran DIPA Tahun 2020 dalam rangka membiayai operasional YKAY.”

Untuk mengurangi beban operasional perawatan satwa, Balai KSDA Yogyakarta bersama dengan YKAY segera menyusun rencana pelepasliaran dan translokasi satwa yang layak. Sedangkan untuk perubahan YKAY dari lembaga konservasi umum ke lembaga konservasi khusus, diminta   YKAY selaku pemegang izin Lembaga Konservasi untuk segera mengusulkannya.

Melalui kerjasama yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan kesulitan YKAY yang sedang dihadapi saat ini akan dapat segera diatasi. “Semoga dengan  kerja  sama dan koordinasi yang baik, krisis YKAY akan segera teratasi”, demikian tutup Wahyudi.

 

Sumber: Kusmardiastuti (PEH) - Balai KSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini