Balai Besar TaNa Bentarum Lakukan Pemeriksaan Ternak Babi Secara Berkala, Sebagai Solusi Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan

Jumat, 13 Maret 2020

Mensiau, 11 Maret 2020. Melibatkan masyarakat sebagai subyek pengelolaan merupakan salah satu cara meningkatkan kelola kawasan konservasi yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc. Dalam hal ini Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) selalu aktif berperan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu contohnya yaitu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pada desa penyangga Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) di Desa Mensiau Kecamatan Batang Lupar Kapuas Hulu. Sejak tahun 2017, Balai Besar Tana Bentarum telah memberikan bantuan ternak babi pada kelompok tani Tangga Seribu Desa Mensiau sebanyak 59 ekor, dan hingga akhir pemeriksaan pada bulan Februari 2020 ternak babi pada kelompok tersebut bertambah hingga mencapai 86 ekor.  Melihat potensi yang terus berkembang, kali ini Balai Besar Tana Bentarum menggandeng Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu untuk melakukan pemeriksaan kondisi ternak babi pada kelompok tani Tangga Seribu Desa Mensiau.

Pemeriksaan ternak babi melibatkan tenaga dokter hewan pada bidang perternakan yang dimiliki oleh dinas. Kegiatan pemeriksaan meliputi pengambilan sampel darah dan pemberian vitamin pada ternak Babi. Menurut dokter hewan Drh. Titis Jesica Aviv, “melihat kondisi ternak babi yang ada, dapat dikategorikan kerdil atau stunting. Hal ini bisa terjadi karena perkawinan sedarah antara indukan dan anakan. Solusinya untuk kedepannya, apabila hendak dikawinkan terlebih dahulu dilakukan pemilihan bibit ternak yang unggul dan dihindari dari perkawinan sedarah agar anakan yang dihasilkan optimal”. Selain pemberian vitamin, pemilik ternak juga diberikan obat cacing untuk diberikan secara berkala. “Obat cacing dapat diberikan secara berkala 2 kali dalam satu tahun. Obat ini diberikan agar ternak tidak terjangkit cacing hati (Fasciola hepatica) yang sering menyerang pada hewan babi”, ujar Drh. Titis Jesica Aviv.

Kegiatan pemeriksaan ternak babi ini merupakan tindak lanjut dari pengelolaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Balai Besar Tana Bentarum. “Monitoring kegiatan pemberdayaan ini rutin kami laksanakan setiap satu bulan sekali, kali ini kami melibatkan tenaga dokter hewan dari dinas, dengan harapan pengelolaan ternak babi pada kelompok tani Tangga Seribu dapat dilakukan lebih baik lagi, kondisi ternak sehat, serta jumlah meningkat”, pungkas Venza Rhoma Saputra, Penyuluh Kehutanan Balai Besar Tana Bentarum.

Sumber: Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini