Program Restorasi Ekosistem Berbasis Genetik di Gumuk, Desa Mriyan

Senin, 09 Maret 2020

Boyolali, 6 Maret 2020. Pemulihan ekosistem merupakan bagian dari upaya pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Upaya pengawetan itu sendiri dilakukan dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Berdasarkan peraturan tersebut, salah satu tujuan pengawetan jenis tumbuhan dan satwa adalah untuk menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa yang ada. Oleh karena itu, kegiatan pemulihan ekosistem yang dilakukan di kawasan konservasi, khususnya melalui kegiatan penanaman dengan menggunakan bibit tumbuhan lokal yang terjaga keaslian genetiknya (benihnya berasal dari dalam kawasan TNGM).   Prinsip inilah yang kemudian diimplementasikan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) melalui inisiasi program “Restorasi Ekosistem Berbasis Genetik”.

Program Restorasi Ekosistem Berbasis Genetik tidak akan terlaksana tanpa dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Secara formal, Balai TNGM telah menjalin kerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, serta kelompok masyarakat Forum Peduli Lingkungan (FPL) PALEM, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dan Kelompok Tani Serba Usaha Merapi 1, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Kegiatan penanaman yang dilaksanakan kali ini  merupakan bentuk dukungan sektor swasta, yaitu PT. Tirta Investama Klaten, serta segenap masyarakat di wilayah Dusun Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Terdapat 402 batang bibit tumbuhan lokal yang ditanam pada areal  seluas 1,11 ha, yaitu Puspa (Schima wallichii) :10 batang,  Berasan (Tarennoidea wallichii) : 40 batang,  Tesek (Dodonaea viscosa) : 270 batang,  Gondang (Ficus variegata) : 70 batang, Pasang (Lithocarpus sundaicus) : 10 batang dan Sarangan (Castanopsis argentea): 2 batang.  Jenis-jenis tersebut merupakan perwakilan jenis pionir (Tesek, Gondang, Berasan) dan jenis yang mencirikan tahapan klimaks pada proses suksesi alam (Puspa, Pasang dan Sarangan).  Jenis Gondang (Ficus variegata) berfungsi sebagai penyimpan air, serta penghasil buah pakan satwa, khususnya jenis primata dan burung.

Bibit yang ditanam dalam kegiatan ini semua berasal dari hasil eksplorasi benih dari kawasan TNGM, dilanjutkan dengan kegiatan penyemaian oleh Kelompok Tani Serba Usaha Merapi 1, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali yg merupakan salah satu kelompok binaan TNGM.   Melalui skema CSR dari PT Tirta Investama, masyarakat mendapat insentif berupa penggantian biaya pemeliharaan bibit dan digunakan untuk mendukung pengembangan kelompok tersebut.

Terhadap bibit yang telah ditanam, akan dilengkapi dengan informasi digital (DIGITAL BARCODE) yang disupport oleh pihak PT. Tirta Investama Klaten, sebagai media edukasi kepada masyarakat.  Selain itu, dukungan pemeliharaan  yang melibatkan masyarakat setempat merupakan faktor yang akan menentukan keberhasilan kegiatan penanaman ini ke depan.

Dalam  kegiatan penanaman kali ini,  hadir 200 orang, terdiri dari unsur Balai TNGM, Manajemen PT. Tirta Investama Klaten, Organisasi Perangkat Daerah lingkup Kabupaten Boyolali dan Klaten, Camat beserta jajaran Muspika Kecamatan Tamansari, serta warga masyarakat Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali.

Sumber: Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini