Membangun Asa Penyelesaian Konflik melalui Kemitraan Konservasi di CA Kelautku

Kamis, 05 Maret 2020

Sangking Baru, 4 Maret 2020 – Rombongan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan yang langsung dipimpin oleh kepala Balai Dr.Ir. Mahrus Aryadi M.Sc. beserta Kepala sub bagian Tata usaha Suwandi, S.Hut, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 3 Batulicin Nikmat Hakim Pasaribu,SP. M.Sc, didampingi Kepala Resort Selat Laut dan Selat Sebuku Yofi Azhar dan Kepala Resort Teluk Kelumpang Achmad Nabawi melakukan kunjungan ke beberapa desa sekitar Kawasan Cagar Alam Kelautku yakni Desa Sangking Baru, Desa Pantai dan Desa Sungai Nipah Kecamatan Kelumpang Selatan dalam rangka kunjungan balasan dan  tindak lanjut rapat perwakilan aparat desa di kantor Balai KSDA Kalsel tanggal 27 Januari 2020 yang lalu, perihal permasalah konflik tenurial di Kawasan Konservasi khususnya di Cagar Alam Kelautku beserta mencari solusi permasalahan sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini.

Bertempat di Balai Desa Sangking Baru, rombongan di sambut dengan ramah oleh perwakilan masyarakat dan Aparat Desa Sungai Nipah, Desa Pantai dan Desa Sangking Baru, dalam suasana kekeluargaan dialog berjalan sangat hangat, Desa Pantai di wakili mantan kepala desanya Pak Hatdri, Desa Sungai Nipah di hadiri langsung kadesnya Pak Dwi Putranto dan Desa Sangking baru kades Pak Asul Pani.

Dalam dialog bersama ini, Sekretaris Kecamatan Pak Achmad Mawardi menyampaikan ucapan terima kasih karena rombongan dari BKSDA kalsel hadir ke kecamatan Kelumpang selatan khususnya ke tiga desa ini guna merespon keresahan masyarakatnya. Kepolisian resort kelumpang selatan yg d wakili Pak Pelda Dedi Tambun juga siap untuk membantu dan mengamankan proses-proses penyelesaian permasalahan di kawasan Cagar Alam ini.

Dr. Mahrus Aryadi juga menyampaikan bahwa konservasi berarti menjaga ekosistem makhluk hidup, suatu tempat yang ditetapkan sebagai Cagar Alam yaitu mempunyai satwa dan tumbuhan yang khas pada suatu wilayah yang harus dijaga kelestariannya.

Juga berpesan untuk menjaga ekosistem kawasan tak lepas dari peran serta masyarakat sekitar Kawasan Cagar Alam. Dengan adanya kerjasama antara masyarakat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) diharapkan dapat membantu kerja BKSDA dalam menjaga dan melestarikan satwa dan tumbuhan endemik suatu wilayah. Dialog diakhiri dengan kesepakatan untuk mengidentifikasi masyarakat setempat yang keterlanjuran kebun dan tambak untuk menuju kemitraan konservasi.

Selain berdialog dengan kecamatan dan warga desa, kunjungan Balai KSDA Kalsel diakhiri dengan melihat langsung lokasi terdekat yang menjadi permasalahan. Keterlanjuran tambak ada dalam blok rehabilitasi, sehingga dimungkinkan dengan skema pemulihan ekosistem. (ryn)

 Sumber : Yofi Azhar - Polhut Seksi Konservasi Wilayah III Batulicin Balai KSDA Kalimantan Selatan

2-2020-03-05 at 12.51.12

 

3-2020-03-05 at 12.51.11

 

4-2020-03-05 at 13.00.44

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini