Rabu, 20 November 2019
Sigi, 19 November 2019. “Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera” merupakan moto yang diupayakan untuk direalisasikan secara kolaboratif oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) bersama masyarakat Desa Bunga yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Desa Bunga merupakan salah satu Desa penyangga yang berbatasan dengan TNLL. Oleh karenanya pihak BBTNLL melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Bunga khususnya Kelompok Tani Hutan (KTH) Serapi Jaya yang diberi bantuan berupa modal peningkatan ekonomi produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada hari selasa (19/11).
Bertempat di Sekretariat KTH Serapi Jaya pada Desa Bunga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dilangsungkan acara penyerahan bantuan usaha ekonomi produktif kepada KTH Serapi Jaya berupa bibit ternak kambing sebanyak 28 ekor yang secara simbolis diserahkan langsung oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (Ir. Jusman). Didampingi oleh Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Makmur (Christianus Lamba Awang), Kepala Balai Besar menyerahkan bantuan tersebut kepada ketua KTH Serapi Jaya yang disaksikan oleh aparat Desa Bunga yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Sekretaris Desa Bunga.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat menjadi “stimulan” dalam rangka meningkatkan kemandirian kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian dalam menjaga kelestarian hutan. “Bantuan ini diharapkan menjadi stimulan untuk membangkitkan kreatifitas kelompok dalam mengelola usaha ekonomi kreatif sehingga kegiatan pemberdayaan dapat berlanjut dan kemudian menjadi kelompok yang mandiri dalam mengelola usaha mereka agar dapat berkembang” ujar Ir. Jusman dalam sambutannya pada kesempatan itu.
Harapan yang besar ikut menyertai acara penyerahan bantuan ini, yaitu dengan momentum ini mampu menuju cita-cita peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar TNLL sehingga masyarakat dapat berkontribusi optimal dalam pengelolaan TNLL. Seperti yang tertuang dalam 10 (sepuluh) cara baru kelola kawasan konservasi dalam arahan Direktur Jenderal Konservasi Sumbedaya Alam dan Ekositem, yaitu “Masyarakat sebagai obyek dalam pengelolaan kawasan konservasi”. Untuk itu komunikasi dan monitoring terkait kegiatan pemberdayaan juga harus berjalan, agar dapat dipertanggungjawabkan dan benar-benar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di kawasan penyangga TNLL. Monitoring kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan, seperti monitoring kesehatan ternak yang dapat dijembatani oleh BBTNLL untuk berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kab. Sigi atau instansi yang berkompeten dalam hal pemanfaatan dan pengawasan hewan ternak.
Pada kesempatan ini juga Ir. Jusman menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga Desa Bunga yang mau bekerjasama dan berkolaborasi untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan TNLL yang juga turut “diamini” oleh Sekdes Bunga Ans. “Terima kasih atas perhatian dan pemberian bantuan kepada masyarakat Desa Bunga, kami berharap ini tidak hanya berhenti disini, kelompok dan masyarakat juga turut bersama mempertahankan agar kegiatan ini berlanjut, modal yang diberikan terus menjadi sesuatu yang berkembang baik dan kelompok menjadi mandiri sehingga memberikan manfaat yang baik pula” ujar Ans. Selanjutnya Kepala Balai Besar diakhir acara memberikan kutipan “Bagaimana kita bisa mempertahankan dan menjaga sehingga mewariskan mata air bagi penerus kita bukan memberikan air mata bagi mereka” yang bisa menjadi bahan renungan bahwa “keseriusan dan kemesraan” bersama dalam mewujudkan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat menjadi sesuatu hal yang tertanam dalam setiap langkah mengelola kawasan konservasi.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0