Lagi, Tim Expedisi Tana Bentarum Berhasil Temukan Langur Borneo (Presbytis chrysomelas ssp. cruciger) di Bukit Semujan

Jumat, 08 Maret 2019

Putussibau, 8 Maret 2019. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) melakukan Ekspedisi Langur Borneo dari tanggal 2 s/d 8 Maret 2019 di Bukit Semujan, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Tim terdiri dari 11 orang petugas Tana Bentarum yang terdiri Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Polisi Kehutanan (Polhut) berhasil menemukan secara langsung dan tidak secara langsung Langur Borneo di Bukit Semujan. Tim ini merupakan tim perdana yang diterjunkan setelah mendapatkan pelatihan pembuatan aplikasi dan wali data SMART-RBM khusus Balai Besar Tana Bentarum pada tanggal 26 Februari – 2 Maret 2019 oleh POKJA SMART-RBM Direktorat Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE. Temuan ini merupakan sejarah baru bagi SMART RBM di BBTNBKDS sekaligus sejarah baru untuk Langur Borneo di Indonesia.

Presbytis chrysomelas ssp. cruciger merupakan sub spesies dari Presbytis chrysomelas. Jenis ini diklasifikasikan kedalam Ordo Primata dan Famili Cercopithecidae, (Payne, dkk. 1985). Sebelumnya, Primata ini dianggap sebagai sub-spesies dari Presbytis femoralis dan Presbytis melalophos. Sebaran Presbytis chrysomelas ssp. Cruciger hanya terbatas di Borneo bagian Utara (Brunei dan Malaysia). Dengan sebaran yang sangat terbatas tersebut, primata ini digolongkan sebagai jenis primata yang sangat kritis (Critically Endangered) oleh IUCN (Nijman, dkk. 2008).

  

Menurut Nijman, dkk. (2008), catatan terkini dan terpublikasi dari jenis Presbytis chrysomelas terbatas pada 5 lokasi  di Malaysia  yaitu di  Taman Nasional Maludam,  Suaka Margasatwa Semunsam, Taman Nasional Similajau, Taman Nasional Tanjung Datu, dan Lingga Area. ).Secara spesifik TNDS tidak disebutkan sebagai lokasi yang diperhatikan dalam aksi konservasi Presbytis chrysomelas oleh IUCN (Nijman, dkk. 2008). Hal ini dimungkinkan karena belum pernah ada catatan temuan jenis primata ini di TNDS.Berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa catatan Presbytis chrysomelas di Indonesia masih belum ada dan belum terpublikasi secara ilmiah, sehingga catatan perjumpaan di Indonesia dapat memberikan kontribusi terhadap upaya konservasi Presbytis chrysomelas di Borneo.

 

Catatan pertama oleh petugas TNBKDS jenis Presbytis chrysomelas ssp. cruciger di Indonesia adalah berupa catatan fotografik (photographic record) yang didapatkan pada 20 April 2018 di Sekitar Bukit Semujan, Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dengan ketinggian 82 mdpl (0,784382°N; 112,255436°E). Photographic record ini membuktikan bahwa TNDS merupakan salah satu habitat Presbytis chrysomelas ssp. cruciger di Borneo.

Sebaran Langur Borneo di lokasi banyak ditemukan di hutan sekunder bagian bawah Bukit Semujan. Beberapa jenis pohon yang diindikasikan sebagai pohon pakan Langur Borneo ditemukan di lokasi adalah cempedak, mangga hutan, rambutan hutan, rambai, kelengkeng hutan, durian hutan dan buah karet. Secara spesifik TNDS tidak disebutkan sebagai lokasi yang diperhatikan dalam aksi konservasi Presbytis chrysomelas oleh IUCN (Nijman, dkk. 2008). Hal ini dimungkinkan karena belum ada catatan jenis primate ini di TNDS. Namun, dengan adanya photographic record dan status konservasi jenis primate ini yang tergolong Critically Endangered, maka kegiatan penelitan yang lebih konverhensif harus segera dilakukan sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk masuk dalam satwa dilindungi.

Kepala Balai Besar Tana Bentarum, Arief Mahmud menyampaikan apresiasinya kepada tim ekspedisi yang telah berhasil menemukan dan mendokumentasikan Langur Borneo sehingga bisa menjadi bukti otentik keberaadaannya di TNDS. “Penemuan ini sangat penting bagi BBTNBKDS karena ternyata TNDS menyimpan potensi satwa langka  yang tinggi, untuk itu kami akan meningkatkan upaya-upaya penyelamatan dan perlindungan bagi Langur Borneo agar tidak terjadi penurunan populasi namun justru meningkatkan populasi”, pungkasnya. Bravo Tim Ekpedisi Langur Borneo TNBKDS

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum

Bibliografi

Ampeng, A., Md-Zain, B.M. 2011. Ranging Patterns of Critically Endangered Colobine, Presbytis chrysomelas chrysomelas. The Scientific World Journal. Volume 2012, Article ID 594382, 7 pages doi:10.1100/2012/594382

Nijman, V., Hon, J. & Richardson, M. 2008. Presbytis chrysomelas. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T39803A10268236

Payne, J., Francis, C.M. and Phillipps, K. 1985. A field guide to the mammals of Borneo. The Sabah Society and WWF Malaysia, Kota Kinabalu and Kuala Lumpur, Malaysia.

Roos, C., Boonratana, R., Supriatna, J., Fellowes, J.R., Groves, C.P., Nash., S.D., Rylands., A.B., Mittermeier, 2014. An Updated Taxonomy and Conservation Status Review of Asian Primates. Asian Primates Journal 4 (1).

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini