Selasa, 30 Oktober 2018
Putussibau, 30 Oktober 2018. Mengusung tema Cross Country Eco Cycling, sebanyak 133 pesepeda dari Indonesia dan Malaysia turut menyukseskan Bersepeda di Jantung Borneo II. Selain dari wilayah Kalimantan Barat dan Negara Bagian Serawak Malaysia, para pesepeda dari Jakarta, Surabaya, Bojonegoro, Bogor, Jogjakarta, Semarang, Bangka Belitung, bahkan dari Papua turut berpartisipasi. TaNa Bentarum tidak ketinggalan mengirimkan perwakilannya, Kepala Balai Besar TaNa Bentarum, Arief Mahmud, Ardi Andono, M. Ilyas, M. Reka Permana dan Ahmad Gazali Darda untuk menjadi peserta dalam event ini. Salah satu kegiatan dalam rangkaian Festival Danau Sentarum (FDS) 2018 ini menempuh rute sejauh 141,69 Km dimulai dari Sri Aman, Malaysia dan berakhir di Lanjak, Indonesia. Start dimulai dari Hotel Seri Semanggang Sri Aman, Minggu 28 Oktober 2018 sekitar pukul 07:00 waktu setempat. Sepanjang rute peserta disuguhi pemandangan alam eksotis hutan di jantung Kalimantan dengan topografi berbukit.
"Medannya menantang sekali, tanjakan dan turunannya luar biasa. Saya tidak akan pernah lupa". Tutur Lili, peserta dari Bangka Belitung. Setelah menempuh jarak 88 Km di wilayah Malaysia dengan 3 rest area, seluruh peserta tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau dan disambut Asisten III Pemkab Kapuas Hulu, H.M. Yusuf. Setelah beristirahat dan makan siang, peserta kemudian kembali dilepas untuk menyelesaikan rute terakhir ke Lanjak sejauh 52,69 Km dengan 2 rest area. Setelah menempuh medan yang cukup sulit, satu per satu peserta akhirnya menyentuh garis finis sekitar pukul 16:00 WIB. Ahmad Gazali Darda salah satu perwakilan dari TaNa Bentarum munturkan medan yang dilalui sangat berat dengan trek dengan tanjakan dan turunan yang menantang, serta sengatan Matahari yang sangat menguras stamina. “Alhamdulillah, luar biasa, sangat menguras tenaga namun saya bangga bisa menuntaskan bersepeda Sri Aman-Lanjak”, pungkas Gazali.
Bersepeda di Jantung Borneo II merupakan pionir pelaksanaan Standar X #GoodEvent di Indonesia. Program yang diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini mengusung prinsip pengurangan material non ramah lingkungan, perubahan perilaku disiplin terkait sampah dan tertib berlalu lintas, serta menyebarkan pesan penyelenggaraan acara yang berpihak pada lingkungan.
Kepala Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Ir. Arief Mahmud, M.Si. yang turut hadir di Sri Aman menyampaikan bahwa event ramah lingkungan seperti ini penting untuk ditularkan kepada event-event sejenis atau event lainnya di Indonesia. “Mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pasca event, panitia dan peserta berusaha menerapkan kriteria Good Event dalam Bersepeda di Jantung Borneo II”, ungkap orang nomor satu Balai Besar TaNa Bentarum.
Penyebaran informasi dan promosi menggunakan eposter untuk mengurangi pemakaian kertas, peserta diwajibkan membawa tumbler, peserta dan sepeda diantar ke lokasi acara menggunakan transportasi publik untuk mengurangi polusi, pesepeda wajib menggunakan helm, serta diajak mematuhi peraturan lalu lintas dan perilaku ramah lingkungan.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0