Minggu, 07 Oktober 2018
Tapaktuan, 7 Oktober 2018. Belum lama ini, Minggu (16/9) seekor Musang Belang (Hemigalus derbyanus) ditemukan warga masuk kedalam rumahnya di Gampoeng Subarang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Diduga satwa liar itu kesasar pada saat mencari makanan di sekitar pemukiman penduduk yang berdampingan langsung dengan kawasan hutan lindung tersebut. Selanjutnya, hewan lindung ini diserahkan warga secara sukarela kepada petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk dilepasliarkan kembali kehabitat alaminya. Akhirnya Musang Belang (Hemigalus derbyanus) berjenis kelamin jantan ini berhasil dilepaskan kembali ke alam oleh petugas bersama dengan warga setempat di punggungan Gunung Lubuk Kapo, Gampoeng Subarang, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan.
Secara terpisah Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah I Tapaktuan, Buana Darmansyah, S. Hut. T, melalui handphone selulernya menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi masyarakat terhadap pelestarian satwa lindung tersebut. Menurutnya upaya yang dilakukan masyarakat bersama dengan petugas ini adalah suatu tindakan mulia, sehingga jumlah populasi satwa langka di alam dapat terus dipertahankan untuk anak cucu kita nanti di masa mendatang tutupnya. Perlu sahabat konservasi ketahui, bahwa Musang Belang (Hemigalus derbyanus) adalah salah satu jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Bahkan telah masuk didalam daftar IUCN yang statusnya hampir terancam punah.
Musang Belang (Hemigalus derbyanus) merupakan mamalia bertulang belakang (Vertebrata) dan tergolong fauna berdarah panas. Wajah daripada hewan ini terlihat mancung atau lancip seperti Trenggiling (Manis javanica). Menariknya satwa liar tersebut memiliki jantung seperti manusia yang terdiri dari empat ruang, ruang atas disebut sebagai atrium dan ruang bawah dikenal sebagai ventrikel.
Berdasarkan literasi, Musang Belang Sumatera (Hemigalus derbyanus) sangat mirip dengan jenis Musang Belang Kalimantan (Diplogale hosei). Musang Belang memiliki ukurun sebasar kucing rumahan, beratnya antara 1 – 3 Kg dan dengan panjang 41 – 51 Cm. Persebarannya meliputi wilayah semenanjung Malaysia, Myanmar, Thailand dan Indonesia. Indonesia meliputi wilayah Sunda, Sumatera dan Kalimantan.
Sumber : Efa Wahyuni - Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0