Senin, 17 September 2018
Jakarta, 17 September 2018. Bertempat di Ruang Rapat Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta Focus Group Discusion FGD Penetapan Alur Pelayaran dan Zona Labuh di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, dibuka secara resmi oleh Ir. Evi Haerliana selaku kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Beliau berharap dari FGD yang dilaksanakan ada langkah tindak lanjut untuk Penetapan Alur Pelayaran dan Zona Labuh di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Turut hadir dalam acara FGD yaitu : Dr.Rusdi Ridwan Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bidang Marine Ecosystem, perwakilan dari Setditjen KSDAE Kementreian LHK, Perwakilan Kemenko Kemaritiman, Disnav Kelas I Tg.Priok Kementerian Perhubungan, Pusat Hidro Oceanografi TNI AL, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Seribu, Kepala SPTN Lingkup TNKpS dan tim survey penataan alur dan perlintasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
Adapun maksud diadakan FGD untuk menggali lebih evaluasi teknis terkait keselamatan pelayaran serta situasi dan kondisi perairan sehubungan rencana kegiatan penataan alur dan area labuh di perairan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Sehingga dapat terlaksananya penetapan alur untuk menjamin keamanan dan keselamatan berlayar, serta memenuhi berbagai aspek kepentingan dan kelancaran berlayar serta efisien melalui sistem penetapan alur peraiaran untuk melindungi sumber daya alam hayati terumbu karang dan ekosistem mangrove dari hasil tim survey penataan alur dan perlintasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2018
Hasil diadakan FGD adalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama pada rencana dibangunnya alur pelayaran dan zona labuh di kawasan TN. Kepulauan seribu dengan harapan :
Sumber: Balai Taman Nasional Kep.Seribu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0