Menggali Pengembangan Produk dan Promosi Wisata Alam TWA Gunung Tunak bersama GenPI LS

Sabtu, 15 September 2018

Tunak, 15 September 2018. Hari Sabtu dan Minggu bukanlah hari libur bagi pagi pegiat wisata. Cuaca Tunak yang sedikit mendung, mengingatkan  kami ketika melakukan  survey bersama Jeju Olley Trail, KIFC, dan BKSDA NTB, 5 Agustus lalu dimana gempa 7 SR mengagetkan Pulau Lombok. Tak biasanya Tunak seteduh ini, demikian celetuk kami. Tapi segera kami tepis prasangka buruk kami sendiri, Lombok kembali bangkit, gempa sudah mulai berhenti.

Memang minggu-minggu ini kami sedang giat melakukan pertemuan untuk menggali ide, memotivasi, dan mulai bergerak agar Lombok, khususnya TWA Gunung Tunak segera bangkit. Setelah sebelumnya pertemuan membedah ODTWA dan penguatan kelembagaan, akhir pekan ini bersama Habib perintis Desa Wisata Mas-Mas membahas pengembangan produk dan Zakaria dari Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa membahas promosi wisata melalui media offline dan online.

Acara dibuka oleh Kepala Desa Mertak, H. Bangun. Beliau membuka wacana dan wawasan bagi Tunak Besopoq untuk mencoba berfikir dengan cara wisatawan, melihat sesuatu yang menarik dari perspektif pengunjung, mengidentifikasi kuliner unik setempat, misalnya gurita bakar,  siput, olahan lobster, dan segarnya kelapa muda disajikan di pinggir pantai pasir putih yang indah. "Tunak memiliki hasil laut yang kaya, jangan hanya menjadi konsumen bagi produk-produk olahan laut, tetapi mulailah menjadi produsen", tegas H. Bangun memotivasi.
 
Selanjutnya H. Habib, memberikan inspirasi pengalaman Desa Mas-Mas membuka paket wisata bersepeda di sepanjang sawah, dan kegiatan menanam hingga panen padi di sawah, dan mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Beliau juga menceritakan di daerah di kaki Gunung Slamet dengan kopi tubruknya yang mampu mengundang wisatawan berdatangan mengunjungi daerah tersebut. Tunak memiliki keindahan landscape bukit dan tebing yang bertemu dengan indahnya samudera Hindia yang mempesona, apabila dikemas dengan paket yang menarik seperti bersepeda di bukit Tunak, sensasi tidur di hutan sekaligus forest healing, memancing, dan cliff jumping akan melengkapi paket camping yang sudah dioperatori Tunak Besopoq.
 
Kurniasih Nur Afifah (PEH BKSDA NTB) memfasilitasi sesi diskusi dengan membuat list produk wisata yang bisa ditawarkan, beserta skenario program, hal-hal yang dibutuhkan, berikut kendala yang mungkin dihadapi. Diskusi berjalan hangat, sebagian besar anggota, memberikan tanggapan dan masukan teknis dalam masing-masing rencana produk. Setidaknya akan ada 5 paket wisata menarik bagi wisatawan apabila berkunjung ke TWA Gunung Tunak apabila Tunak Besopoq berhasil mengembangkan rencana produk wisata tersebut. 

Zakaria bersama 2 orang Tim dari GenPI LS memaparkan cara promosi yang efektif, beberapa hal yang dikupas adalah mengapa perlu promosi?; Melalui media apakah yang paling efektif?; Bagaimana membuat branding?; Kapan waktu yang tepat until promosi?; Targeting konsumen?; Dan bagaimana casual liker dan quite reader bisa menjadi deal customer?. Suasana hangat di Hari kedua ini, karena hal yang baru bagi Tunak Besopoq meskipun sehari-hari mulai berkenalan dengan Facebook, Instagram, dan beberapa social media sebagai wadah promosi.

Semoga TWA Gunung Tunak bersama Tunak Besopoq dan Desa Mertak bisa maju bersinergi bersama, dan Ekowisata berkelanjutan dapat terwujud mendukung berkembanganya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
 
Sumber : Balai KSDA Nusa Tenggara Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini