Kamis, 13 September 2018
Jambi, 13 September 2018. BKSDA Jambi mengadakan Workshop Penanggulangan Satwa dan Rencana Penyelamatan Gajah di Provinsi Jambi . Kegiatan workshop diadakan di Hotel Odua Weston dari jam 09.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB. Acara sendiri dibuka langsung oleh Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh. Kegiatan workshop ini juga turut mengundang beberapa narasumber terkait antara lain perwakilan Bupati Tebo, perwakilan Bupati Sarolangun, perwakilan Bupati Batanghari, perwakilan Dirjen KSDAE, Dirjen Pengelolaan Hutan Produk Lestari, Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, beberapa NGO seperti FFI (Fauna & Flora Internasional) FZS (Frankfurt Zoological Society) ZSL (Zoological Society of London), dan beberapa perwakilan Universitas di Indonesia.
Narasumber yang hadir satu persatu memberikan materi terkait tema workshop. Tak hanya materi yang disampaikan namun juga ada sesi tanya jawab dan pemberian masukan dari peserta yang hadir. Workshop ini dilakukan akibat sering kali terjadi nya interaksi antara manusia dan hewan di Provinsi Jambi dan juga rencana penyelamatan Gajah. Gajah yang rencana nya akan diselamatkan saat ini sering terlibat interaksi dengan manusia, diantara nya merusak perkebunan warga dan masuk kedalam pemukiman. Terdapat juga seekor Gajah yang terpisah sangat jauh dari kelompok nya sehingga harus dikembalikan lagi.
Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) Gajah Sumatera masuk ke dalam kategori kritis (Critically Endangered). Populasi yang terus berkurang membuat Gajah Sumatera masuk kategori kritis setelah sebelum nya ada di kategori terancam (Endangered). Berkurang nya habitat adalah faktor utama populasi Gajah Sumatera terus berkurang. Di alam liar Gajah ternyata mempunyai peran penting dalam ekosistem. Gajah berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem di alam bebas. Gajah adalah penyebar bibit tumbuhan, Gajah berjalan dengan menginjak semak-semak di sekitarnya, sehingga banyak bibit tumbuhan banyak yang melekat pada kaki maupun kotorannya. Bibit-bibit tersebut mempunyai peluang untuk tumbuh di sepanjang jalur yang dilalui gajah. Semakin banyak gajah dalam satu kelompok semakin banyak pula peluang bibit-bibit itu untuk tersebar dan tumbuh.
Ada 3 tujuan yang ditetapkan dari workshop ini antara lain yaitu tujuan jangka pendek kegiatan yaitu mempersiapkan penyelamatan Gajah ke habitat lain yaitu Hutan Harapan REKI, tujuan jangka menengah kegiatan yaitu meningkatkan keanekaragaman genetik populasi Gajah, tujuan jangka panjang kegiatan yaitu kelestarian Gajah. “Acara workshop sudah selesai kita laksanakan dan menghasilkan beberapa poin penting hasil dari keputusan bersama. Terima kasih banyak untuk kerjasama pihak pihak yang terlibat dalam workshop ini”, tutur Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh.
Sumber : Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0