Pembinaan Desa Penyangga TWA Ruteng sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat oleh BBKSDA NTT

Kamis, 13 September 2018

Kupang, 13 September 2018. Dalam pengelolaan TWA Ruteng, permasalahan tekanan terhadap kawasan yang dijumpai adalah klaim lahan (okupasi), aktivitas pembalakan liar (illegal logging) dan kegiatan perambahan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tekanan  masyarakat terhadap kawasan konservasi TWA Ruteng adalah melalui kegiatan pembinaan desa sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pembangunan berbasis konservasi alam dengan tujuan utama meningkatkan keberdayaan masyarakat yang masih tertinggal atau miskin di sekitar kawasan konservasi menuju kemandirian dan mutu kehidupan yang lebih baik, serta hidup harmonis dengan alam sekitarnya.

Beberapa kegiatan pembinaan pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Wejang Mawe yaitu meningkatkan keterampilan kewirausahaan masyarakat melalui kegiatan usaha produk olahan seperti pisang (Musa paradisiaca), kacang-kacangan (Arachis sp) dan jenis usaha lainnya. Pemilihan jenis usaha ini dilakukan dengan melihat potensi dan peluang usaha yang dapat memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat saat ini maupun dimasa mendatang. Berdasarkan peluang usaha yang ada, pisang (Musa paradisiaca) memiliki peluang usaha yang bagus karena murah, mudah dan kelimpahan hasil di alam, selain itu pisang sendiri merupakan salah satu komoditas unggulan desa yang bernilai gizi tinggi dan kaya manfaat. 

Bantuan usaha ekonomi produktif kepada kelompok Sadar Lestari telah diberikan pada bulan April 2017 melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen IV Nomor: SK.136/K.5/BKW II/KAP/04/2017 tanggal 4 April 2017 tentang Penerima Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Penyangga Kawasan Taman Wisata Alam Ruteng Tahun 2017. Besar bantuan tersebut senilai Rp.35.000.000,-. Bantuan tersebut berupa peralatan pengolahan tahu, tempe, dan sale pisang.

Sebagai tindak lanjut dari pemberian bantuan di atas, maka untuk tahun 2018 kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan keterampilan melalui pelatihan usaha produktif. Pelatihan ini selain melibatkan kelompok sadar lestari, juga dengan beberapa masyarakat lainnya, dengan narasumbernya adalah pelaku usaha tahu dan tempe.

 

Sumber : Dewi Indriasari - Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini