Selasa, 04 September 2018
Gorontalo, 4 September 2018. Djakaria Katuma alias Ka Jaka (64) tidak menyangka akan bertemu dan mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Warga Desa Bangio Kecamatan Pinogu yang berada di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo ini mendapat apresiasi atas dedikasinya melakukan konservasi burung maleo (Macrocephalon maleo) tanpa pamrih. “Saya bahagia, apa yang saya kerjakan mendapat penghargaan dari pemerintah,” kata ka Jaka, Sabtu (1/9/2018). Penghargaan itu diterimanya saat peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Tangkoko, Bitung, 10 Agustus 2018 lalu.
Ka Jaka adalah petani. Setelah mengurus kebunnya, dia meluangkan waktu untuk mengelola ladang peneluran maleo di Pohulongo, yang termasuk kawasan taman nasional. Setiap hari, dia mengumpulkan telur burung endemik Sulawesi dari alam untuk dipindahkan ke kotak penetasan yang dibuatnya. Pemindahan ini dilakukan untuk menghindari risiko telur dimangsa predator atau diambil orang yang tidak bertanggung jawab. Pemindahan telur maleo dilakukan dengan hati-hati. Kedalaman dan suhu tanah harus diperkirakan agar telur dapat menetas. Ladang peneluran maleo ini berada di daerah yang terdapat panas bumi (geotermal). Anakan maleo yang sudah menetas kemudian dilepas ke alam. Ladang peneluran maleo dikelola Ka Jaka dan sejumlah warga Desa Bangio sejak akhir tahun lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selamatkan Burung Maleo Tanpa Pamrih, Ka Jaka Terima Penghargaan dari Menteri", https://regional.kompas.com/read/2018/09/04/15570631/selamatkan-burung-maleo-tanpa-pamrih-ka-jaka-terima-penghargaan-dari-menteri.
Penulis : Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar
Editor : Khairina
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0