Partisipasi Aktif Balai TN Gunung Merapi di HKAN 2018

Jumat, 31 Agustus 2018

Yogyakarta, 1 September 2018. Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menjadi salah satu UPT Kementerian LHK yang ikut berpartisipasi dalam peringatan Puncak HKAN Tahun 2018 di Tangkoko, Bitung beserta UPT lain lingkup Dirjen KSDAE. TNGM turut membuka stand pameran diantara 40 (empat puluh) stand pameran yang menjadi bagian dari rangkaian acara puncak peringatan HKAN Tahun 2018. TNGM mengirimkan 8 (delapan) orang utusan yang terdiri dari Kepala Balai, 2 (dua) orang personil pameran, 3 (tiga) orang wakil masyarakat mitra binaan TNGM dan 2 (dua) orang sebagai pendamping masyarakat. 

Hari konservasi Alam Nasional (HKAN) merupakan salah satu hari peringatan untuk konservasi alam dan lingkungan hidup di Indonesia. HKAN diperingati setiap tanggal 10 Agustus berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Hari Konservasi Alam Nasional. Tujuan utama peringatan HKAN adalah meningkatkan kesadartahuan mengenai pentingnya upaya konservasi alam dan meningkatkan penyebarluasan gerakan konservasi alam melalui civil society yang kuat dengan dukungan media, pelaku usaha, LSM/NGO atau masyarakat luas.

Tahun 2018 ini kegiatan Jambore dan Puncak peringatan HKAN dilaksanakan di Taman Wisata Alam Batuputih, Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara. Kegiatan  yang berlangsung selama 4 (empat) hari yaitu tanggal 28 - 31 Agustus 2018 dengan mengusung tema “Harmonisasi Alam dan Budaya : Satu Abad Konservasi Alam Indonesia”. Kegiatan dalam rangkaian peringatan HKAN tahun 2018 meliputi kegiatan aksi, edukasi, publikasi dan dukungan para pihak terkait konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Indonesia.

Untuk  puncak acara HKAN Tahun 2018 diselenggarakan kegiatan berupa keteladanan, aksi dan komitmen nyata bagi penerapannya dalam skala luas meliputi Pameran, Talkshow, Coaching clinic, Sarasehan dengan tema seputar masalah Pelestarian lingkungan hidup dan Harmonisasi alam dan budaya, Fieldtrip ke lokasi wisata alam dan pelestarian satwa, Aksi nyata berupa penanaman pohon dan pelepasan liaran tukik. Pemberian apresiasi konservasi alam, Kalpataru 2018, Pernyataan Konservasi Alam serta pentas seni budaya yang menampilkan kesenian budaya dari masing-masing daerah di Indonesia.   

Peringatan HKAN di hadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Lingkunga Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya bakar, M.Sc serta pejabat lingkup Kementerian LHK, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bitung. Acara ini diikuti oleh peserta sebanyak 3000 orang yang terdiri dari mitra binaan, penggiat konservasi, instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat umum. Dalam sambutannya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan pentingnya harmonisasi alam dan budaya, menjaga pentingnya mengingat kembali unsur-unsur budaya yaitu bahasa, pengetahuan, sistem organisasi sosial, mata pencaharian, kesenian dan teknologi sebagai alat dalam menyelamatkan alam,  rusaknya salah satu unsur baik budaya maupun alam akan berdampak buruk pada alam dan manusia. Bahwa konservasi memiliki 3 unsur penting yaitu melindungi sistem penyangga kehidupan rantai makanan dan energi. Unsur kedua adalah pengawetan sumber daya genetik dan ketiga adalah pemanfaatan alam secara lestari. Rusaknya salah satu bagian dari unsur-unsur tadi akan berdampak pada rusaknya seluruh sistem kehidupan, maka alam akan terganggu dan manusia juga akan terganggu.

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini