BBKSDA Papua Bersama Stakeholder Memulangkan Kura-Kura Moncong Babi ke Rumah Aslinya

Senin, 27 Agustus 2018

Jayapura, 27 Agustus 2018. Balai Besar KSDA Papua kembali mendapatkan momentum memulangkan satwa asli Papua, yaitu kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta), dari Hong Kong ke habitat aslinya di Papua, Indonesia. Ratusan kura-kura endemik Papua itu diselundupkan oleh warga negara Indonesia ke Hong Kong Januari 2018 lalu. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya sebanyak 595 ekor kura-kura moncong babi tiba di Merauke, Papua pada 25 Agustus 2018.

Penanganan pertama kura-kura moncong babi setibanya di Merauke dilakukan di Stasiun Karantina Ikan Kelas II Mopah. Hewan-hewan mungil itu mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan selama satu malam. Tanggal 26 Agustus 2018 pihak Karantina Ikan mengeluarkan Sertifikat Kesehatan Ikan, KI-D12, yang menandai ratusan kura-kura moncong babi itu siap dilepasliarkan.

Selanjutnya kura-kura moncong babi harus menempuh delapan jam perjalanan dari Merauke ke Boven Digul. Di sana, tim advance yang terdiri dari Balai Besar KSDA Papua, WWF, dan Yayasan IAR Indonesia melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Boven Digul, dan diterima langsung oleh Kepala Bapeda Boven Digul. Selanjutnya tim melakukan survei di beberapa lokasi sungai. Akhirnya, pilihan dimantabkan di Sungai Digoel, Kampung Sokanggo, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digul sebagai lokasi pelepasliaran. Keadaan Sungai Digoel dinilai paling representatif.

Ratusan kura-kura moncong babi menjalani proses habituasi selama satu malam, sebelum momentum pelepasliaran pada 27 Agustus 2018. Tepian Sungai Digoel hari itu tampak tenang. Kecipak air yang dingin di tengah cuaca redup menandai kepulangan sekawanan kura-kura moncong babi ke habitat aslinya. Nyata mereka disambut dan dilepas kembali ke alam dengan suka cita. Saksi-saksi pada momentum pelepasliaran antara lain Niken Wuri Handayani, perwakilan Direktur KKH-KLHK, Dominicus S. Wiwaron, ST. MT, perwakilan Pemda Kab. Boven Digul, Maikel Yunus Adadikam, perwakilan Bea Cukai, Nikolaus Bembi Kaat, perwakilan kampung, dan perwakilan-perwakilan lain.

Kepulangan 595 kura-kura moncong babi ke habitatnya diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Papua. Sehingga warisan-warisan berharga ini tetap dapat disaksikan dan dimiliki oleh generasi di masa depan.

 

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini