Kisah Penjagaan Jalur Pendakian [2]

Minggu, 26 Agustus 2018

Kuningan, 26 Agustus 2018. Kisah lainnya datang dari jalur pendakian Linggajati. Siapa yang tidak tahu jalur ekstrim di gunung Ciremai. Dari awal mulai mendaki sudah di suguhkan dengan tanjakan yang melihatnya saja bikin merinding.

Matahari begitu menyengat, tapi tidak mengendurkan semangat untuk mendaki. Kelompok Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang berjumlah tujuh orang mendaki dengan membawa seutas tali sepanjang 50 meter untuk mengukur jarak tempuh dari titik awal sampai puncak. Sampai di pos 6 (Pamerangan) tim Balai TNGC bermalam.

Jika di gunung lain ada satu tanjakan legendaris, Gunung Ciremai mempunyai tiga tanjakan legendaris sekaligus (Bingbin, Sareuni, dan Bapa Tere).

Setelah pos Pamerangan, Tim berhadapan dengan tanjakan pertama, Tanjakan Bingbin. Tidak terlalu panjang dan terjal memang. Sekitar 45 menit, Tim tiba di Tanjakan Sareuni yang lebih terjal dan panjang. Hampir sekitar satu setengah jam kemudian barulah kami tiba di Tanjakan Bapa Tere yang bukan terjal lagi melainkan vertikal. Dengan dibantu seutas tali kami pun naik tanjakan demi tanjakan.

Setelah melalui beberapa pos, akhirnya Tim sampai di pos terakhir yaitu pos 12 (Pangasinan), yang di kelilingi banyak bunga Edelweis. Menuju puncak, Tim dihadapkan dengan debu di sepanjang jalur yang membuat Tim harus berhenti sejenak untuk menghela napas dan bergantian dengan pendaki yang turun. Semua rasa lelah, rasa haus hilang seketika tatkala Tim di suguhi dengan pemandangan yang menakjubkan inilah puncak tertinggi Jawa barat.

Di sela persiapan untuk turun gunung, satu dari tim Balai TNGC, Aah seorang Polisi Kehutanan melihat ada asap di bawah. “Itu ada asap dibawah sepertinya” kata Aah.

Tim segera melakukan pengecekan dengan berjalan beberapa meter di bawah pos Sangga Buana 1 dan api mulai menjalar dari sisa api unggun yang di tinggal begitu saja oleh pendaki. Kemudian Tim segera memadamkan api tersebut sampai benar-benar tidak ada bara lagi.

Perjalanan Tim dilanjutkan menuju pos Pamerangan dimana tenda Tim Balai TNGC berada untuk bermalam. Keesokan harinya Tim bergegas merapihkan tenda dan tidak lupa membawa sampah dari sisa-sisa makanan. [teks © Yaya Sutirya, Lili Suryadi & Aditya – BTNGC ; Foto © Awan Suwandi, Rudi | 082018]

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini