Si Belang Melenggang, Kamera Trap Siap Siaga

Rabu, 18 Juli 2018

Pekanbaru, 19 Juli 2018. Tanggal 4 Juli 2018 warga Desa Kuto Tuo dikejutkan adanya jejak yang diperkirakan adalah jejak tapak Harimau. Wargapun menyatakan adanya perjumpaan langsung dengan satwa yang dilindungi tersebut. Kepala Desa/wali Koto Tuo Kec. XIII Koto Kampar, Kab. Kampar melaporkan temuan dimaksud kepada Balai Besar KSDA Riau.

Tim Penanggulangan Konflik Balai Besar KSDA Riau segera turun untuk melakukan identifikasi serta berkoordinasi dengan aparat setempat. Hasil identifikasi menyatakan bahwa memang benar, jejak tapak yang ditemukan adalah jejak tapak Harimau.

Tim segera melakukan sosialisasi bagaimana cara menghadapi satwa liar dan diskusi dengan aparat desa serta tokoh masyarakat untuk melakukan pemasangan umpan. Jika pemasangan umpan tidak berhasil, maka akan dilakukan pemasangan kamera trap di lokasi perjumpaan warga dengan si raja hutan.  

Ternyata hingga hari ketiga pemasangan umpan, umpan tetap aman ditempatnya. Sebagaimana rencana awal, Tim memutuskan untuk melakukan pemasangan kamera trap. Dengan pemasangan kamera trap diharapkan Harimau dapat terpotret sehingga dapat diketahui jenis kelamin dan perkiraan umurnya. Keadaan lokasi pemasangan berada di perkebunan karet warga di mana di sekitarnya terdapat danau, rimba, dan semak belukar.

Sebelum pemasangan kamera trap, kembali Tim melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan aparat desa serta tokoh masyarakat.  Tim segera melakukan identifikasi di tiga titik perjumpaan masyarakat dengan Harimau pada koordinat 0°19'03.6", 100°40'57.5" dan 0°17'55.6" , 100°39' 28.2" serta 0°16'10.8", 100°41'27.8". Dari ketiga titik tersebut, tim mempertimbangkan peluang paling besar Harimau terpotret yaitu pada koordinat 0°16'10.8", 100°41'27.8". Lokasi ini merupakan kebun karet dan tim memasang sebanyak 2 buah kamera trap. Pemilihan lokasi tersebut dengan mempertimbangkan daerah jelajah/home range Harimau, keberadaan jejak kaki, perjumpaan langsung, dan  keamanan kamera dari gangguan oknum yang tidak bertangungjawab. Setelah pemasangan kamera, tim juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi untuk melihat tanda-tanda keberadaan Harimau, namun dalam penyisiran tersebut tidak ditemukan tanda tanda yang baru terkait keberadaan Harimau.

Masyarakat setempat sangat mendukung kegiatan tersebut karena sudah beberapa hari mereka merasa cemas dan takut untuk melakukan aktifitas di kebun mereka. Keberadaan petugas di lokasi menciptakan rasa tenang dan nyaman bagi warga masyarakat.

Apabila kamera trap berhasil mendokumentasikan Harimau maka akan diambil tindakan lebih lanjut misalnya penghalauan atau penggiringan ke habitatnya yang paling memungkinkan untuk menjauhi pemukiman warga, demikian ungkap Heru Sutmantoro lebih lanjut.

Sumber : Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini