Menilik Rencana Aksi Pengelolaan TN Berbak dan Sembilang

Jumat, 23 Maret 2018

Jambi, 22 Maret 2018. Penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Kawasan Taman Nasional Berbak tahun 2018-2027, Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang dengan dukungan Sumatran Tiger Project GEF-UNDP melaksanakan Workshop Isu Strategis Rencana Pengelolaan Kawasan Berbak dan Workshop Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Kawasan Berbak pada 21-22 Maret 2018, Hotel Aston, Jambi, untuk mendapatkan masukan dari parapihak mengenai penanganan isu strategis yang mempengaruhi nilai penting kawasan, membangun sinergisitas dalam menyusun strategi & rencana aksi pengelolaan, menentukan Tujuan Pengelolan serta Visi dan Misi kawasan TN Berbak.

Kedua workshop merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu: a). Rapat Pendahuluan Penyusunan RPJP dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2017 untuk merencanakan tahapan kegiatan, menentukan nilai penting, identifikasi nilai penting kawasan, pembentukan Tim Kerja dan membuat jadwal pelaksanaan; b). Workshop Ekosistem Lahan Basah Berbak dan Workshop Species Kunci TN Berbak yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Nopember 2017 untuk mengeksplorasi data dan informasi mengenai atribut dari nilai penting kawasan serta isu yang mempengaruhi atribut nilai penting. Tahapan kegiatan penyusunan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.35/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/3/2016 yang dituangkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Nomor: P.14/KSDAE/SET/KSA.1/12/2017 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Pada Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam Dan Taman Buru.

Workshop dibuka oleh Kepala Balai TN Berbak dan Sembilang Ir. Pratono Puroso, M.Sc dan dihadiri parapihak terkait seperti Pemerintah Daerah, UPT Kementerian, Perguruan Tinggi, organisasi non pemerintah, dan sektor swasta, antara lain: Direktorat Kawasan Konservasi, BPKH Pangkal Pinang, Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD), Badan Restorasi Gambut (BRG), Bappeda Propinsi Jambi, Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Bappeda Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Bappeda Muaro Jambi, Kanwil BPN Propinsi Jambi, Kantor Pertanahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Universitas Jambi, Yayasan Gita Buana, Walestra, Yayasan Pinang Sebatang, Zoological Society of London, dan Wetland Internasional.

Hal yang penting mengemuka dalam workshop yaitu: parapihak mengakui kawasan berbak penting bagi perlindungan ekosistem lahan basah (rawa dan gambut), populasi Harimau Sumatera, populasi Tapir Asia dan Burung Air; parapihak mendukung sinergisitas program/kegiatan masing-masing sektor dengan program/kegiatan pengelolaan kawasan Berbak; isu strategis yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah integritas kawasan (tata batas, perambahan, klaim lahan), degradasi ekosistem lahan basah (kanalisasi, subsiden, kebakaran), dampak pembangunan di sekitar kawasan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.

Sumber : Balai TN Berbak dan Sembilang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini