Pengkayaan Karang & Bakau di Taman Nasional Bunaken

Selasa, 20 Maret 2018

Minahasa Selatan, 20 Maret 2018. Bertempat di Desa Wawontulap, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan, dilaksanakan kegiatan Pengkayaan Karang dan Bakau oleh Balai Taman Nasional Bunaken. Wawontulap merupakan desa pesisir yang berada di bagian selatan Taman Nasional Bunaken, desa yang menjadi salah satu sentra perikanan dan berpotensi dikembangkan menjadi rural village, jarak tempuh dari Kota Manado menuju kegiatan + 25 km, dengan jalur transportasi darat. Menuju ke lokasi dari arah Manado sesampainya di Tanawangko Kecamatan Tombariri dapat berbelok ke kanan saat sesampainya di Jembatan Ranowangko sebelum Senduk/ Munte, apabila mengikuti arah dari Amurang berbelok kiri di Desa Papontolen dengan jarat + 15 km.

Kegiatan Pengkayaan Karang dan Bakau ini masih dalam rangkaian Hari Bakti Rimbawan ke 35, yakni “Melalui Bhakti Rimbawan, Kita Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Kesejahteraan Rakyat”. Pengkayaan karang dan bakau sekaligus melibatkan berbagai unsur antara lain Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Kodim Minahasa 1302 Minahasa, Polres Minahasa Selatan, Koramil Tumpaan, Polsek Tumpaan, Kecamatan Tatapaan dan Pos AL Arakan serta siswa-siswi pelajar SDN Wawontulap dan SMPN Satap Tatapaan dengan Kader Konservasi Taman Nasional Bunaken.

Perhatian utama adalah pelibatan masyarakat setempat dalam penyiapan bahan tanam mangrove berupa ajir yang direncanakan akan ditanam sebanyak 500 bibit dengan sistem propagul dengan jarak 1 x 1 m. Dipilihnya konsep propagulasi dikarenakan kemudahan mencari bibit disekitar lokasi kegiatan, dengan perlakuan sehingga cocok sesuai dengan pengkayaan ekosistem serta mudah tumbuh. Propagul adalah buah mangrove yang telah mengalami perkecambahan. Adapun pengkayaan karang menggunakan pendekatan transplantasi dengan media terbuat dari besi yang dibentuk seperti rak meja. Jumlah rak disiapkan sebanyak 5 buah dengan isi fragmen karang transpant sebanyak 175 buah.

Mangrove dan Terumbu Karang merupakan kesatuan ekosistem pesisir yang memiliki manfaat besar dalam kehidupan. Mangrove menjadi bagian penting bagi kehidupan kita, beberapa fungsi utamanya antara lain sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, intrusi air laut, melindungi pemukiman dari terpaan gelombang dan badai, mangrove juga tempat berkembang biak berbagai satwa seperti udang, kepiting, burung serta menjadi bagian edukasi wisata, bahkan paling penting adalah zat hijau daun tanaman mangrove penyerap karbon CO2 sehingga memitigasi perubahan iklim. Demikian pula terumbu karang sebagai habitat satwa, biota dan ikan, sebagai ekosistem unik yang membutuhkan waktu berjuta tahun untuk hingga dapat tercipta utuh dan indah.

Peran serta masyarakat menjadi sangat penting sebagai pemanfaat utama dari ekosistem pesisir laut dari mangrove dan karang. Melalui edukasi dan pelibatan aktif masyarakat melalui pengkayaan karang dan bakau di Wawontulap diharapkan akan mengetahui manfaat yang besar untuk kelangsungan hidup baik sebagai sumber nafkah (perikanan) dan sumber jasa (wisata alam), sehingga masyarakat terlibat dalam pelestarian kawasan Taman Nasional Bunaken.

Sumber : Balai TN Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini